Senin 08 Nov 2021 07:39 WIB

Studi: Makan Ikan Bantu Jaga Kesehatan Otak

Makan ikan beberapa kali dalam sepekan bantu tingkatkan kinerja otak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Makan ikan beberapa kali dalam sepekan bantu tingkatkan kinerja otak.
Foto: Pixabay
Makan ikan beberapa kali dalam sepekan bantu tingkatkan kinerja otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan ikan beberapa kali dalam sepekan bisa meningkatkan kinerja otak. Penelitian baru menunjukkan bahwa ikan yang dikonsumsi dalam jumlah sedang bisa membantu mencegah penyakit pembuluh darah yang akhirnya dapat menyebabkan demensia.

"Penelitian sebelumnya, termasuk pekerjaan dari tim kami di Prancis dan lainnya di AS, melaporkan hubungan perlindungan makan ikan terhadap penurunan kognitif dan risiko demensia di kemudian hari," kata Penulis Utama studi, Aline Thomas, dilansir dari unitedpressinternational, Senin (8/11).

Baca Juga

Penelitian menemukan bahwa di antara orang dewasa sehat berusia 65 tahun ke atas yang makan dua kali atau lebih porsi ikan per pekan dapat melindungi otak dari lesi vaskular sebelum tanda-tanda demensia. Namun, efek perlindungan hanya terlihat di antara manula yang lebih muda dari 75 tahun. 

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Neurology, dia dan rekan-rekannya dari Pusat Penelitian Kesehatan Penduduk Bordeaux di Bordeaux University, Prancis, melaporkan hasil pemindaian otak yang dilakukan di antara lebih dari 1.600 pria dan wanita di atas 65 tahun, dengan usia rata-rata 72 tahun. Tak satu pun dari peserta memiliki riwayat demensia, strok, atau penyakit jantung. 

Pemindaian diperiksa untuk tiga tanda penyakit vaskular. Pemindaian mengungkapkan bahwa lesi otak kecil muncul pada dua persen pasien, rongga otak muncul pada delapan persen pasien, dan penumpukan cairan di jaringan otak muncul pada enam persen pasie. Meskipun ketiganya dapat berkembang jauh sebelum tanda-tanda demensia yang jelas, semuanya dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia jangka panjang dan penurunan ketajaman mental secara keseluruhan.

Pada saat yang sama, peserta juga ditanya terkait diet yang diterapkan, dan berapa banyak ikan, termasuk salmon, tuna atau sarden, yang mereka konsumsi setiap pekan. Rata-rata, kelompok itu mengonsumsi ikan sekitar dua kali sepekan.

Tim peneliti kemudian membandingkan perkembangan lesi otak, rongga, dan cairan dengan kebiasaan konsumsi ikan masing-masing peserta. Hasilnya, penyakit pembuluh darah yang dapat mempengaruhi aliran darah ke otak, disebutkan hanya 18 persen yang makan ikan empat kali sepekan, dan 23 persen manula di bawah 75 tahun yang mengonsumsi ikan tiga kali sepekan. 

Sebaliknya, hampir sepertiga dari mereka yang tidak makan ikan menunjukkan potensi penyakit pembuluh darah. Para peneliti menekankan bahwa temuan mereka menyoroti hubungan, dan tidak fokus membuktikan makan ikan dapat mencegah timbulnya demensia.

"Alasan untuk kekhususan ini belum jelas. Satu hipotesis adalah konsumsi ikan mungkin lebih bermanfaat pada tahap awal proses penyakit,” ujar Thomas.

Temuan ini dianggap masuk akal oleh Direktur Program Nutrisi Klinis di sekolah profesi kesehatan di UT Southwestern Medical Center, Dallas, Lona Sandon. “Otak membutuhkan lemak omega-3 yang ditemukan dalam salmon dan sarden untuk berkembang dan tetap sehat sepanjang hidup," kata Sandon.

Omega-3 sama pentingnya untuk kesehatan otak dan meningkatkan pembuluh darah di otak, seperti halnya untuk kesehatan jantung. Bukan hanya manula yang memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan, kebutuhan akan lemak sehat dimulai pada masa bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang tepat.

“Mulailah makan ikan dan sumber omega-3 lainnya, seperti kenari dan biji rami. Untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang dengan pikiran yang sehat, mulailah lebih awal dan sering makan ikan berlemak,” ujar Sandon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement