Rabu 06 Oct 2021 00:20 WIB

Reverse Dipping, Tanda Bahaya untuk Diabetesi di Malam Hari

Reverse dipping merupakan kondisi saat tekanan darah diabetesi naik di malam hari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengidap diabetes selama pandemi Covid-19 (ilustrasi).
Foto:

Selain itu, variabilitas detak jantung yang rendah juga tampak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner pada populasi umum. Akan tetapi, Chiriaco mengatakan masih ada kelangkaan informasi jangka panjang mengenai hubungan antara variabilitas detak jantung yang rendah dengan kematian pada pasien diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Dalam studi terbaru ini, peneliti melibatkan 349 penyandang diabetes dewasa di Pisa, Italia, sejak 1999. Di antara seluruh partisipan, lebih dari setengahnya tidak mengalami penurunan tekanan darah di malam hari atau non dipping. Sedangkan sebanyak 20 persen partisipan diketahui mengalami peningkatan tekanan darah di malam hari atau reverse dipping.

Di antara partisipan yang mengalami reverse dipping, sebanyak hampir sepertiganya mengalami neuropati otonom jantung. Sedangkan pada kelompok yang mengalami non dipping, ada sebanyak 11 persen yang mengalami masalah tersebut.

Neuropati otonom jantung adalah komplikasi serius pada kasus diabetes. Pada kondisi ini, saraf yang mengontrol jantung dan pembuluh darah rusak. Kerusakan saraf ini memengaruhi regulasi detak jantung dan tekanan darah.

Kondisi tersebut berimbas pada meningkatnya risiko kematian dan kejadian kardiovaskular. Bila dibandingkan dengan kelompok yang mengalami penurunan tekanan darah di malam hari, kelompok dengan kondisi reverse dipping mengalami penurunan kelangsungan hidup dengan rata-rata sebesar 2,5 tahun, sedangkan kelompok dengan kondisi non dipping mengalami penurunan kelangsungan hidup rata-rata sebesar 1,1 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement