Selasa 31 Aug 2021 00:25 WIB

5 Kebiasaan yang Lemahkan Imunitas

Imunitas penting dijaga agar tak mudah terserang penyakit, termasuk Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Gula (ilustrasi). Konsumsi gula secara berlebihan dapat melemahkan imunitas.
Foto:

Konsumsi terlalu banyak garam

Batas konsumsi sodium harian untuk orang dewasa adalah sekitar 2.300 mg per hari. Akan tetapi, ada cukup banyak orang yang mengonsumsi sodium lebih dari itu karena menerapkan pola makan yang tinggi garam atau sodium.

Makanan cepat saji merupakan salah satu contoh makanan yang tinggi akan kandungan sodium. Makanan seperti ini dapat memicu terjadinya inflamasi di dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Garam diyakini dapat menghambat beberapa respons alami tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan. Menurut Albus, garam mampu menekan respons antiinflamasi dan bahkan mengubah mikrobiota usus. Mikrobiota usus diketahui memiliki peran besar dalam menentukan fungsi imun tubuh.

Tidak mengonsumsi cukup sayur dan buah

Asupan sayur dan buah yang cukup dapat menunjang sistem imun tubuh. Sayur dan buah dikenal dengan kandungan vitamin, mineral, serta antioksidannya yang tinggi. Kandungan inilah yang membuat asupan sayur dan buah menjadi penting dalam mendorong sistem imun dan melawan infeksi.

Selain itu, sayur dan buah mengandung serat larut, yang juga membantu imunitas. Serat larut merupakan makanan bagi bakteri yang tinggal di dalam usus. Komunitas mikrobioma usus yang sehat akan berkomunikasi dan mendukung sistem imun sehingga sistem imun dapat secara efektif melawan infeksi.

Kurang vitamin D

Salah satu nutrisi terpenting untuk menunjang sistem imun yang sehat menurut Mazzino adalah vitamin D. Alasannya, vitamin D memiliki sifat antiinflamasi yang dikenal dapat meningkatkan fungsi sel imun.

Orang-orang yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari dapat mempertimbangkan konsumsi suplemen vitamin D untuk meningkatkan imunitas. Akan tetapi, upayakan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen vitamin D.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement