Menurut seorang profesor biologi di Davidson College, Dave Wessner, menyebut varian SARS-CoV-2 dengan istilah "Covid-22", tak masuk akal pada beberapa tingkatan. Menurutnya, itu tidak secara akurat mencerminkan biologi.
"Saya pikir memperkenalkan nama baru seperti itu hanya membingungkan masyarakat umum lebih dari apa pun," kata Wessner.
Covid-19 bukanlah virus melainkan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru (SARS-CoV-2). Oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian tertentu dari virus corona tersebut diberi nama menggunakan huruf Yunani, seperti delta dan lambda.
Bahkan, ketika varian seperti delta muncul dengan mutasi yang membuatnya lebih mudah menular atau berpotensi resisten terhadap vaksin, galur virus itu masih dapat dikenali sebagai variasi dari SARS-CoV-2. Jadi, tak tepat jika varian apapun yang akan muncul dari virus corona tipe baru disebut sebagai Covid.