REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Digunakan banyak orang, toilet umum sering kali kondisinya tidak terlalu bersih. Tak heran jika banyak perempuan enggan bersentuhan langsung dengan dudukan kloset ketika hendak buang air kecil.
Agar tak berkontak langsung dengan dudukan kloset, sebagian perempuan kerap berkemih dalam posisi berdiri sambil menungging (squat) di toilet umum. Akibatnya, otot di kedua paha akan lebih terlibat ketika perempuan berkemih dalam posisi seperti ini.
Ahli mikrobiologi dari University of Leicester di Inggris, Dr Primrose Freestone, memahami kekhawatiran perempuan dalam menggunakan toilet umum. Apalagi, toilet umum tak hanya digunakan untuk buang air kecil, tetapi juga buang air besar.
Feses dapat membawa beragam jenis patogen yang bisa menular. Beberapa contoh di antaranya adalah bakteri seperti campylobacter, enterococcus, escherichia coli, salmonella, shigella, staphylococcus, streptococcus, dan bakteri yersinia. Sedangkan beberapa contoh virus yang mungkin terbawa di kotoran manusia adalah norovirus, rotavirus, serta hepatitis A dan E.
"Jadi tentu saja, selalu ada risiko infeksi bila berkenaan dengan feses," jelas Dr Freestone melalui The Conversation, seperti dikutip dari The Sun, Kamis.
Baca juga : Tiga Kesalahan di Pagi Hari yang Bikin Tubuh Mudah Lelah
Kabar baiknya, penularan kuman melalui kontak dengan dudukan kloset kemungkinannya sangat kecil. Sebagian besar penularan juga harus melibatkan kontak tangan yang terkontaminasi oleh kuman kotoran ke mulut.
Perlu diingat pula, tubuh manusia memiliki lapisan bakteri dan ragi baik yang berperan sangat efektif sebagai perisai pelindung. Selain itu, tubuh manusia juga memiliki sistem imun yang sangat baik dalam memberikan perlindungan melawan kuman-kuman menjijikan di toilet.
"Jadi, mungkin ini saatnya untuk berhenti khawatir mengenai kebersihan toilet umum," ungkap Dr Freestone.
Dengan kata lain, perempuan yang harus berkemih di toilet umum tak perlu melakukan hal tersebut dalam posisi squat. Berkemih dalam posisi itu justru dapat memicu cedera atau meningkatkan risiko infeksi.
Ketika orang berkemih dalam posisi squat, di saat yang bersamaan otot-otot pada dasar panggul dan sendi panggul (pelvic girdle) menjadi sangat tegang. Tekanan pada pelvic girdle akan membuat urine sulit mengalir dengan mudah.
"Sering kali malah membuat Anda harus mendorong atau berusaha keras untuk mengeluarkan urine lebih cepat," jelas terapis kesehatan Brianne Grogan.