AS tekah menyetujui vaksinasi untuk anak-anak di atas 12 tahun. Akan tetapi, hoaks antivaksin telah beredar dan menyebabkan banyak orang takut akan suntikan yang sebenarnya dinilai menyelamatkan jiwa.
Jessica mengatakan bahwa dua jam setelah kematian gadis itu, tim medis juga menyaksikan kepergian seorang ibu hamil yang baru berusia 25 tahun. Lagi-lagi, pihak pasien juga percaya dengan hoaks yang beredar soal vaksin. Ibu hamil itu dikabarkan menolak vaksin karena percaya dapat menyebabkan kemandulan dan membahayakan bayinya.
"Hoaks membunuhnya dan bayinya, juga merenggut nyawa anak laki-laki lain berusia dua tahun. Di kasus lain, hoaks merenggut suami dari istri dan anaknya," tulisnya.
Negara-negara lain di dunia juga telah berhasil memvaksinasi anak-anak selama beberapa waktu, termasuk Israel dan Kanada. Namun, Inggris telah mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk secara rutin menawarkan suntikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak yang lebih muda.
Di Inggris, yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 hanya anak berusia 16 dan 17 tahun serta anak usia di atas 12 tahun yang berisiko. Andaikan situasinya memburuk, panel ahli pemerintah untuk vaksinasi (JCVI) mungkin akan menilai kembali keputusan mereka.
Sejauh ini, sudah ada persetujuan ahli soal vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna untuk anak berusia 12 hingga 17 tahun. Vaksin tersebut dianggap aman untuk anak di atas usia 12 tahun.
Sementara itu, Indonesia juga telah menggulirkan vaksinasi untuk anak usia 12 hingga 17 tahun. Indonesia menyetujui vaksin Sinovac bagi kelompok usia tersebut.