Kamila juga mewajibkan setiap pemain untuk belajar bahasa Sunda secara intensif bersama para mentor beberapa saat sebelum syuting. Di lokasi syuting pun, Kamila selalu ditemani mentor yang akan memonitor bahasa. Bahkan, ia selalu mengulang pengambilan gambar bila dialognya belum dilafalkan dengan benar, meskipun adegan sudah dimainkan dengan baik.
"Sungguh rumit, maka dari itu tidak banyak produksi film yang mau bersusah payah melakukan ini semua," kata dia.
Tantangan lain yang dihadapi saat menggarap film berbahasa sunda adalah kekhawatiran filmnya tidak menjadi populer. Kamila menyebut, bahasa Sunda tidak seperti bahasa Betawi yang mungkin lebih populer dan mudah dimengerti banyak orang tanpa harus membaca subtitle.
"Tapi saya rasa seharusnya tidak seperti itu. Kita perlu untuk terus menjunjung bahasa para ibu kita. Sebagai generasi muda, rasanya itu menjadi tugas kita untuk mempopulerkan keberagaman bahasa di Indonesia,”"kata Kamila.
Film Before, Now & Then berhasil menembus Asian Project Market, satu bagian acara dari Busan International Film Festival (BIFF) 2021. Dibawah naungan Fourcolors Films, film ini juga melibatkan Jais Darga, Happy Salma, Ifa Isfansyah, dan Gita Fara sebagai eksekutif produser dan produser. Happy Salma dipercaya memerankan karakter Nana di Before, Now & Then. Rencananya, film ini akan tayang di Indonesia tahun 2022.