REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sutradara Kamila Andini menggarap film panjang berbahasa Sunda berjudul Before, Now & Then. Film yang juga diperkenalkan sebagai Nana ini berhasil lolos seleksi Asian Project Market, satu bagian acara dari Busan International Film Festival (BIFF) 2021.
Kamila menjelaskan, Asian Project Market adalah pasar film yang akan menjadi wadah untuk mempertemukan film ini dengan mitra internasional yang berpotensi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan film. Mengingat saat ini, Before, Now & Then belum selesai dan masih dalam tahap post produksi.
"Ini adalah perjalan pertama yang sangat baik untuk Before, Now & Then. Lewat APM, film ini sudah dikenal di festival International sebelum filmnya selesai. Semoga awal yang baik ini menjadi pintu yang membuka jalan panjang bagi filmnya saat rilis tahun depan," kata Kamila saat dihubungi Republika, Rabu (11/8).
Film ini diangkat dari novel autobiografi Jais Darga Namaku karya Ahda Imran yang bercerita tentang seorang perempuan bernama Raden Nana Sunani yang hidup di Kota Bandung pada era 1960-an. Dia menetap di sana, setelah melarikan diri gerombolan yang ingin mempersuntingnya.
Meski diadaptasi dari kisah nyata, namun dia bersama partner menulisnya, Ahda Imran, juga para eksekutif produser dan produser yakni Jais Darga, Happy Salma, Ifa Isfansyah, dan Gita Fara, sepakat untuk tidak membesar-besarkan kisah hidup Raden Nana seperti kebanyakan film berbasis kisah hidup.
"Kami ingin mengajak penonton melihat Raden Nana sebagai seorang perempuan yang utuh. Seperti bagaimana kami melihat nenek, ibu, tante, uwak, sahabat dan sosok perempuan di sekitar kami lainnya. Perempuan yang kita cintai apa adanya, dengan seluruh kekurangan dan kelebihannya," kata Kamila.
Sementara untuk pemeran utama, Kamila menggandeng aktris Happy Salma untuk berperan sebagai Raden Nana. "Sejak awal saya membawa kisah Nana saya sudah membayangkan Teh Happy dalam kepala saya," ujarnya.
Menurut Kamila, syuting film ini digelar selama 13 hari pada Maret lalu di daerah Ciwidey dengan prosedur kesehatan yang ketat. Skenario pun banyak disesuaikan agar bisa syuting secara aman di tengah pandemi.