REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi negatif banyak berseliweran di media sosial, terutama pada masa pandemi Covid-19. Salah satunya mengenai peningkatan kasus penularan Covid-19 pada anak yang membuat orang tua menjadi khawatir dan gelisah.
Saat ini, para orang tua mungkin butuh kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian terhadap berita negatifi. Salah satunya adalah menciptakan waktu berkualitas antara orang tua dan anak walaupun di rumah saja. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah membaca.
Menurut American Academy of Pediatrics, membaca bersama anak selain dapat membantu perkembangan bahasa, juga dapat membantu perkembangan hubungan antara orang tua dan anak. Selain itu, membaca buku juga ampuh untuk meringankan stres sehingga ayah dan ibu bisa merasa tenang menghadapi masa sulit seperti ini.
Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan, membacakan buku cerita untuk anak memiliki banyak manfaat, apalagi jika mulai dilakukan sedini mungkin. "Selain mengembangkan minat baca pada anak, membacakan buku cerita juga merupakan aktivitas yang dapat mempererat hubungan antara ibu dan anak," ujarnya dalam Media Gathering Mama’s Choice belum lama ini.
Vera menyebut, membaca untuk atau bersama anak yang dilakukan secara konsisten dalam kegiatan sehari-hari bisa membuat anak menjadi lebih tenang. Hal ini dikarenakan, saat membacakan cerita, ibu dan anak berdekatan secara fisik serta ada sentuhan fisik yang dapat memunculkan hormon oksitosin.
Salah satu hormon antistres ini membuat anak merasa dekat dengan ibu, begitupun sebaliknya. Kedekatan ini dapat membuat anak tenang dan dapat menjadi salah satu faktor pendukung resiliensi, terutama dalam melewati masa penuh tantangan seperti saat ini.
Minat membaca buku di Indonesia masih sangat rendah. Dikatakan oleh Staf ahli Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro, pada rapat koordinasi nasional, bahwa tingkat literasi Indonesia berada di posisi 62 dari 70 negara berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.