Selasa 13 Jul 2021 08:15 WIB

Antibodi Jahat di Balik Kasus Long Covid

Sebagian orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mengembangkan long Covid.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Alyssa MIlano sempat mengalami long Covid usai dinyatakan sembuh.
Foto:

Kemungkinan memiliki gejala long Covid juga tidak terkait dengan tingkat keparahan seseorang ketika positif Covid-19. Altman mengingatkan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau bahkan pasien berusia muda masih sangat mungkin dijangkiti long Covid dalam jangka panjang.

Ada beberapa faktor risiko long Covid. Umumnya, orang yang mengalaminya ialah perempuan berusia 35 hingga 69 tahun, orang yang obesitas atau memiliki penyakit kronis, tinggal di daerah kumuh, atau bekerja di layanan kesehatan.

photo
Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)

Sementara itu, saat ini di Inggris, puluhan pasien long Covid telah dilibatkan dalam sebuah uji coba yang dimaksudkan untuk menemukan cara memerangi kondisi tersebut. Untuk pertama kalinya di dunia, para ilmuwan Inggris akan mengeksplorasi pemberian vaksin setiap bulan kepada pasien.

Setidaknya 40 pasien long Covid akan diberikan setidaknya dua suntikan vaksin dalam uji coba pada akhir tahun ini. Beberapa pengembang vaksin besar mendukung penelitian ini dan jika uji coba berhasil, mereka dapat merekrut ribuan pasien lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Alyssa Milano (@milano_alyssa)

Adapun gejala-gejala long Covid yang dialami oleh jutaan orang di dunia antara lain, kelelahan, demam, diare, rambut rontok, nyeri dada, insomnia, halusinasi, disorientasi, masalah kognitif, masalah pernapasan, nyeri otot, detak jantung lebih dari 100 detak per menit, covid toes alias ruam pada jempol kaki, dan muntah.

Aktris Alyssa Milano termasuk salah satu penyintas Covid-19 yang mengalami gejala berkepanjangan. Rambutnya rontok parah saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement