REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tingkat rawat inap anak-anak yang baru terkena diabetes melitus (DM) tipe 2 meningkat lebih dari dua kali lipat di tengah pandemi Covid-19. Penelitian yang dipresentasikan oleh Dr. Daniel Hsia, profesor di Pusat Penelitian Biomedis Pennington, ini berasal dari analisis retrospektif penerimaan pasien di Rumah Sakit Anak Our Lady of the Lake di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat.
Studi tersebut membandingkan tingkat kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak yang masuk ke rumah sakit dari Maret hingga Desember 2020 dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Studi mengungkapkan, peningkatan tingkat rawat inap sebesar 0,62 persen (17 kasus dari 2.729 rawat inap) pada tahun 2020 untuk onset diabetes tipe 2, dibandingkan dengan 0,27 persen (8 kasus dari 2.964 rawat inap) pada tahun 2019.
Sekitar 23 dari 25 kasus melibatkan pasien Afrika-Amerika dan 19 pasien adalah laki-laki, menurut rilis yang diunggah oleh Asosiasi Diabetes Amerika, dilansir di New York Post, Rabu (30/6). Studi tersebut mengindikasikan bahwa karantina wilayah terkait pandemi mengurangi peluang untuk berolahraga dan meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar.
Tidur yang terganggu, pola makan yang buruk, dan kurang gerak kemungkinan meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2.
"Sedikit saja kenaikan berat badan dalam waktu singkat dapat meningkatkan risiko konsekuensi jangka panjang, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular," kata peneliti.
Penulis utama studi, Hsia, menjelaskan bahwa penelitian memang hanya memeriksa pendaftaran rawat inap terkait diabetes tipe 2 pada anak-anak di satu pusat. Hasilnya seperti mikrokosmos dari apa yang terjadi di rumah sakit anak lainnya di seluruh negeri.