Selasa 29 Jun 2021 12:08 WIB

Kekebalan dari Vaksin Moderna-Pfizer Bertahan Seumur Hidup

Studi mengungkap dosis penguat tidak dibutuhkan bagi penerima vaksin Pfizer-Moderna.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Moderna. Studi yang diterbitkan di jurnal Nature tersebut menyatakan, perlindungan terhadap virus yang dipicu oleh vaksin Moderna dan Pfizer bisa bertahan seumur hidup pada orang yang pernah positif Covid-19.
Foto:

Ellebedy menjelaskan, pusat germinal di kelenjar getah bening peserta penelitian sangat aktif hampir empat bulan setelah dosis pertama vaksin. Biasanya, pusat germinal mencapai puncak satu sampai dua pekan pascavaksinasi lalu berkurang.

Hal tersebut, menurut Ellebedy, menunjukkan kalau orang yang divaksinasi lengkap dapat memiliki perlindungan jangka panjang. Pusat germinal adalah kunci untuk respons imun yang gigih dan protektif.

photo
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer. - (AP/Vincent Thian)

Ellebedy juga menemukan vaksinasi memicu tingkat antibodi penetralisir yang tinggi yang efektif melawan tiga varian virus, termasuk varian Beta dari Afrika Selatan yang telah menunjukkan beberapa resistensi terhadap vaksin. Sementara, vaksin tampaknya bekerja melawan varian yang beredar, ada kemungkinan kalau mutasi lebih lanjut pada masa depan dapat mengurangi kemanjuran vaksin.

Kekebalan yang disebabkan oleh suntikan mRNA secara hipotetis dapat bertahan seumur hidup tanpa adanya varian yang resistan terhadap vaksin. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan tidak ada data yang saat ini mendukung rekomendasi untuk suntikan dosis penguat vaksin Covid-19.  

Rekomendasi untuk suntikan booster kemungkinan hanya dibutuhkan setelah ada bukti menurunnya perlindungan terhadap Covid-19. Misalnya, ada penurunan efektivitas vaksin atau terdeteksinya "varian yang memunculkan kekhawatiran" yang secara substansial dapat berdampak pada perlindungan vaksin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement