Ellebedy menjelaskan, pusat germinal di kelenjar getah bening peserta penelitian sangat aktif hampir empat bulan setelah dosis pertama vaksin. Biasanya, pusat germinal mencapai puncak satu sampai dua pekan pascavaksinasi lalu berkurang.
Hal tersebut, menurut Ellebedy, menunjukkan kalau orang yang divaksinasi lengkap dapat memiliki perlindungan jangka panjang. Pusat germinal adalah kunci untuk respons imun yang gigih dan protektif.
Ellebedy juga menemukan vaksinasi memicu tingkat antibodi penetralisir yang tinggi yang efektif melawan tiga varian virus, termasuk varian Beta dari Afrika Selatan yang telah menunjukkan beberapa resistensi terhadap vaksin. Sementara, vaksin tampaknya bekerja melawan varian yang beredar, ada kemungkinan kalau mutasi lebih lanjut pada masa depan dapat mengurangi kemanjuran vaksin.
Kekebalan yang disebabkan oleh suntikan mRNA secara hipotetis dapat bertahan seumur hidup tanpa adanya varian yang resistan terhadap vaksin. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan tidak ada data yang saat ini mendukung rekomendasi untuk suntikan dosis penguat vaksin Covid-19.
Rekomendasi untuk suntikan booster kemungkinan hanya dibutuhkan setelah ada bukti menurunnya perlindungan terhadap Covid-19. Misalnya, ada penurunan efektivitas vaksin atau terdeteksinya "varian yang memunculkan kekhawatiran" yang secara substansial dapat berdampak pada perlindungan vaksin.