Sementara itu, kehadiran varian Delta ada pada sekitar 60 persen orang yang menerima dosis ganda dari kedua vaksin dan ditemukan pada 77 persen orang yang menerima satu dosis. Sampel untuk penelitian ini dikumpulkan sebagai bagian dari pengujian rutin untuk pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat di All India Institute of Medical Sciences.
Sebagian besar dari mereka memiliki gejala demam tinggi, sesak napas, dan sakit kepala. Laporan tersebut juga mengatakan, viral load pada saat diagnosis pun tinggi. Hal itu terjadi pada semua pasien, terlepas dari status vaksinasi atau jenis vaksin yang diterima.
Studi yang dilakukan setelah analisis rinci oleh Pusat Nasional Pengendalian Penyakit dan Institut Genomic & Integrative Biology ini menunjukkan, varian Delta mengurangi efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi. Namun, vaksin tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit parah.