Akan tetapi, kondisi ini tidak berbahaya dan pasien bisa pulih dengan baik. "Pasien pulih dengan baik serta bisa kembali dan mendapatkan dosis kedua mereka," ujar salah satu peneltii dan direktur kesehatan dermatologi global dari Massachusetts General Hospital Dr Esther Freeman, seperti dilansir Eat This.
Tangan Covid diniai unik karena berbeda dengan reaksi alergi berat yang dipicu oleh vaksin, misalnya anafilaksis. Reaksi alergi yang berat seperti ini baisanya muncul dalam waktu beberapa menit setelah vaksin diinjeksikan kepada pasien. Oleh karena itu, orang-orang yang baru mendapatkan vaksin Covid-19 harus menunggu untuk diobservasi selama 30 menit.
Berbeda dengan reaksi alergi berat, ruam-ruam pada kasus tangan Covid-19 muncul lebih lambat dan tak berkaitan dengan masalah yang serius. Selain itu, orang-orang yang pernah mengalami tangan Covid pada pemberian dosis pertama vaksin umumnya tak akan mengalami reaksi ini setelah pemberian dosis kedua.
"Orang-orang bisa merasa aman untuk mendapatkan dosis kedua vaksin," ujar Freeman.
Meski saat ini vaksin Covid-19 sudah mulai tersedia luas, masyarakat tetap perlu mematuhi protokol kesehatan dengan tertib dan benar. Beberapa protokol tersebut adalah menggunakan masker, menghindari kerumunan, menerapkan jaga jarak fisik, mencuci tangans ecara rutin, hingga melakukan pembersihan pada permukaan yang sering disentuh.
Sumber: https://www.eatthis.com/news-covid-vaccine-skin-rash/