Rabu 17 Feb 2021 09:32 WIB

Tips Mencegah Anak Kecanduan Gawai

Pandemi membuat anak lebih intens terpapar dengan gawai.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Remaja masa kini yang baik namun kecanduan gadget. Ilustrasi
Foto:

Berbagai kegiatan dilakukan bersama anak-anaknya, mulai dari budidaya ikan hingga kegiatan menanam. Anak-anaknya dilibatkan untuk merawat dan melakukan pemeriksaan secara rutin.

"Dari sana kemudian jadwalnya menjadi bisa selang-seling. Bahkan mereka bahasanya tidak beristirahat, justri pada saat jam-jam istirahat itu mereka harus mengecek tanaman-tanaman dan ikan-ikannya. Setelah itu kembali on screen lagi," ujar Zakiyah yang juga salah satu pengelola Madrasah Diniyah Kalimosodo, Kabupaten Sleman.

Anak pertama dan kedua, dilibatkan dalam budidaya ikan. Bahkan, kata Zakiyah, anak-anaknya juga dipandu untuk lebih produktif seperti menjual ikan yang sudah dibudidayakan dalam situs belanja online (e-commerce).

Zakiyah menjelaskan, lingkungan tempat tinggalnya juga mendukung anaknya untuk berkegiatan di luar rumah. Ia sering mengajak anak-anaknya untuk memancing di sungai yang ada di dekat rumahnya.

"Kebetulan anak saya laki-laki semua, kegiatan on screen selesai biasanya mereka memancing ikan. Mencari Kotes, mencari snakehead yang sedang booming. Ini yang kemudian mereka pelihara, dicari warnanya kemudian pada titik tertentu menjualkan itu secara online," kata dia.

Tidak hanya itu, anak-anaknya juga dilibatkan dalam pekerjaan rumah. Seperti kegiatan memasak, membersihkan rumah hingga mencuci piring.

Ia memberikan jadwal yang teratur kepada anaknya dalam melakukan pekerjaan rumah. Sehingga, masing-masing anak memiliki tugas masing-masing.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu untuk penguatan karakter anak yang dibangun sejak dini. Mengajak anak dalam berbagai kegiatan ini, kata Zakiyah, dapat menghilangkan rasa bosan di rumah dan menjauhkan anak dari kecanduan gawai.

"Harus dilibatkan anak dalam semua kegiatan sesuai usianya. Kegiatan outing dan kegiatan dalam rumah diperlukan supaya ada keseimbangan dan tidak terikat dengan game ataupun on screen," kata Zahiyah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement