Selasa 25 Apr 2023 05:40 WIB

Yakin Kecanduan Ponsel Bukan Hal Serius? Ini Kata Psikolog

Sering mengecek Whatsapp juga bisa jadi tanda kecanduan.

Aplikasi media sosial di ponsel. Psikolog klinis dan pendiri The Lighthouse Arabia, Dr Saliha Afridi, mengatakan, sementara kebanyakan orang masih tidak menganggap serius kecanduan smartphone atau gadget.
Foto: EPA
Aplikasi media sosial di ponsel. Psikolog klinis dan pendiri The Lighthouse Arabia, Dr Saliha Afridi, mengatakan, sementara kebanyakan orang masih tidak menganggap serius kecanduan smartphone atau gadget.

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog klinis dan pendiri The Lighthouse Arabia, Dr Saliha Afridi, mengatakan, sementara kebanyakan orang masih tidak menganggap serius kecanduan smartphone atau gadget untuk mencari pengobatan dari profesional kesehatan mental, termasuk pusat pengobatan untuk kecanduan video game. Dia mengatakan orang datang untuk masalah yang telah menjadi akibat langsung dari penggunaan teknologi yang berlebihan atau masalah yang diperburuk karena penggunaan teknologi seperti depresi, kecemasan, dan kesepian.

Dilansir Zawya, Senin (24/4/2023), Afridi mengatakan, saat merawat orang-orang seperti itu, ditemukan ada korelasi antara penggunaan teknologi dan gejala yang muncul. Psikolog klinis memperingatkan bahwa media sosial berdampak buruk pada kesehatan mental, terutama anak-anak, melalui pesan kesempurnaan dan konsumerisme.

Baca Juga

Satu dari lima anak muda berjuang dengan kondisi kesehatan mental dan 50 persen dari semua kondisi kesehatan mental dimulai pada usia 14 tahun. "Saya akan melakukan yang terbaik untuk membatasi pemaparan anak-anak terhadap stres yang tidak membantu dan tidak sehat seperti media sosial," kata Afridi.

Selain itu, dia menunjukkan bahwa aplikasi yang digunakan orang di ponsel memiliki kualitas yang membuat mereka ketagihan. Melalui penggunaannya, dopamin dilepaskan ke otak dan berhenti dari aplikasi semacam itu dapat menyebabkan kecemasan.

"Studi yang dilakukan di mana orang diminta untuk menahan diri dari menggunakan ponsel mereka selama 24 jam saja melaporkan gejala kecemasan, kesepian, depresi, dan keputusasaan," kata Afridi.

Dia menambahkan bahwa orang-orang yang secara kompulsif memeriksa ponsel mereka untuk mencari email kantor dan WhatsApp dapat menderita kecanduan kerja.

 

sumber : Zawya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement