Senin 08 Feb 2021 00:43 WIB

Obesitas tak Pasti Diabetes, Amankah dari Penyakit Lain?

Jika tidak menurunkan berat badan, gejala sindrom metabolik mungkin mulai muncul.

Obesitas tak Pasti Diabetes, Amankah dari Penyakit Lain?
Foto:

Pakar kesehatan Vito A. Damay menyebut diabetes sebagai silent killer, karena penderita baru mengetahui penyakitnya jika sudah memunculkan gejala, bahkan saat diharuskan cuci darah. Agar tak terkena obesitas apalagi diabetes, Kementerian Kesehatan sudah memberi panduan.

Panduan tersebut, antara lain tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, perbanyak asupan sayur dan buah, memiliki jadwal makan teratur, tidak banyak mengemil dan mengonsumsi berlebihan makanan mengandung minyak, santan kental dan gula.

Khusus pola makan, panduan "Isi Piringku" bisa membantu Anda mencegah kelebihan berat badan hingga obesitas. Isi Piringku ini berarti membagi 1/3 dari setengah piring untuk lauk pauk, 1/3 dari setengah piring buah, 2/3 dari setengah piring sayuran dan 2/3 dari setengah piring makanan pokok.

"Intinya makanan sehat, sederhananya kalau mengemil lebih sehat, hindari tergoda makanan manis seperti cokelat, permen, roti manis sirup apalagi dikompilasi seperti es teler, makan berlebihan," kata Johanes.

Untuk aktivitas fisik, orang-orang bisa mulai bertahap misalnya 15-30 menit per hari. Di masa pandemi Covid-19 ini sebenarnya orang-orang cenderung lebih banyak waktu melakukan aktivitas fisik ketimbang sebelumnya.

Pilihannya beragam, mulai dari di dalam rumah, misalnya memanfaatkan alat treadmill atau sepeda statis hingga mencontoh gerakan dansa dari Youtube. Lalu, di luar rumah seperti berjalan, berlari, bersepeda dengan menerapkan protokol kesehatan 5M (yakni mengenakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).

 

Johanes mengingatkan, terlalu banyak kalori masuk ke tubuh tanpa olahraga sehingga menimbun lemak menyebabkan orang mudah terkena diabetes dan saat gula naik lalu kalau terpapar virus SARS-CoV-2, kondisinya lebih mudah ke arah berat atau kritis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement