Jika kegiatan atau kemauan anak tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan akibat pandemi, maka anak pun wajib diberi pengertian oleh orang tua. Ayah dan ibu, menurut Sani, harus berani mengajak anak untuk berpikir realistis.
"Kita bisa bilang bahwa saat ini kita harus tetap mengedepankan kesehatan. Kita bisa berikan data-data aktual Covid-19 sebagai masukan kepada anak, agar ketika anak membuat keputusan, dia juga harus memperhitungkan data-data yang kita berikan tadi, tanpa harus menakut-nakuti," jelas dia.
Sani juga menekankan, ketika anak benar-benar tak ingin menerima saran, hal itu bukan berarti masalah pun selesai. Orang tua harus bisa cari berbagai solusi lain untuk menyelesaikan tantangan tersebut.
Selain itu, ayah dan ibu juga bisa mengajak anak untuk bermain permainan atau kegiatan yang bisa dilakukan di rumah dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Sani mencontohkan, orang tua bisa mengajak anak untuk bermain pingpong, bermain musik bersama, atau berkaraoke bersama.
"Misalnya kalau lagi pada senang Korea, kita bisa menyediakan waktu untuk belajar bahasa Korea satu keluarga. Belajar huruf Hangul bersama-sama. Jadi bisa semakin seru," tutur Sani.