Ahad 24 Jan 2021 13:00 WIB

Dokter Sebut Vaksin Turunkan Angka Persebaran Covid-19

Apabila infeksi tetap terjadi usai divaksin, keparahan pun akan lebih ringan.

Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.
Foto:

Sementara itu, perusahaan rintisan bidang kesehatan SehatQ menyebutkan hasil survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan sebagian besar masyarakat bersedia menerima vaksin COVID-19.

“Kami telah melakukan survei untuk menggali persepsi publik terhadap vaksin COVID-19. Survei yang dilakukan secara online pada Oktober 2020 ini melibatkan 797 responden. Hasil survei tersebut berhasil memetakan pandangan publik terhadap kehadiran vaksin di masa pandemi saat ini,” ujar CEO SehatQ Linda Wijaya.

Dari segi waktu pemberian vaksin, sebagian besar responden, yaitu sebanyak 49 persen, berharap vaksinasi massal dilakukan apabila kualitas vaksin telah terbukti efektif. Sementara itu, ada 19 persen responden (155 orang) yang ingin vaksinasi dilakukan secepatnya. Selanjutnya ada 10 persen (76 orang) dan 9 persen (74 orang) yang memilih mendapatkan vaksin sesuai jadwal pemerintah dan setelah kelompok prioritas menerimanya.

SehatQ juga menggali informasi dari para responden yang belum bersedia menerima vaksin. Setidaknya ada 12 persen responden dari total responden (98 orang dari 797 orang) yang menolak vaksin dengan empat alasan. Pertama, para responden (66 persen responden atau 98 orang yang menolak) tidak yakin terhadap keamanan maupun efektivitas vaksin COVID-19. Kedua, sebanyak 19 persen (19 orang) responden mengkhawatirkan efek samping di kemudian hari. Ketiga, sebanyak 8 persen responden (8 orang) meyakini ada alternatif selain vaksin untuk mengakhiri pandemi. Keempat, pertimbangan kepercayaan dalam agama membuat 6 persen responden (6 orang) menolak vaksin COVID-19.

Senior Executive Vice President (SEVP) Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Adriansjah Azhari mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas dan keamanan vaksin COVID-19 yang beredar di Tanah Air.

“Sebelum didistribusikan kepada masyarakat, tim peneliti bersama tim medis, melakukan pengujian ketat terhadap vaksin,” kata Adriansjah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement