REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar) dr Velma Herwanto SpPD PhD mengatakan vaksin COVID-19 dapat membantu menurunkan penyebaran virus tersebut di masyarakat. Apabila infeksi tetap terjadi, derajat beratnya penyakit pun akan lebih ringan.
"Semakin banyak jumlah orang yang divaksinasi, kekebalan masyarakat pun akan terbentuk,” ujar Velma dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (24/1).
Dia menambahkan vaksin yang digunakan di Indonesia tergolong aman karena telah melalui uji klinis. Dari uji klinis tersebut disimpulkan bahwa vaksin terbukti aman. Efek samping yang timbul minimal, seperti demam, menggigil, sakit kepala dan kelelahan.
Tidak ada efek samping berat yang dilaporkan, kecuali reaksi alergi anafilaksis yang umumnya timbul pada orang yang memiliki riwayat alergi obat sebelumnya. Risiko itu diminimalkan dengan melakukan pengawasan selama 30 menit setelah vaksinasi.
Velma juga menyarankan pemerintah aktif melakukan sosialisasi mengenai vaksinasi tersebut, khususnya terkait keamanannya melalui banyak hal.
"Selain melakukan ajakan vaksinasi, pemerintah sebaiknya juga menyampaikan data mengenai efikasi dan keamanan vaksin, baik melalui visual interaktif, penyampaian data dalam bentuk angka, serta pendekatan personal dengan bantuan pemuka masyarakat dan aparat untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman untuk digunakan,” ujar dia.