Para ahli dari US News juga menyoroti tingginya kandungan lemak jenuh pada diet keto. Padahal, konsumsi lemak jenuh yang berlebih diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Meski dapat membantu mengelola kadar gula darah, diet keto juga dikatakan tidak aman untuk penyandang diabetes dengan kondisi yang berat. Diet ini juga dinilai kurang aman bagi penyandang penyakit ginjal dan jantung.
Diet keto juga berpotensi berbahaya bagi orang-orang dengan risiko gangguan makan. Alasannya, diet restriksi seperti diet keto dapat memicu kecemasan, makan berlebih, dan kemudian penambahan berat badan bagi orang-orang dalam kelompok tersebut.
"Ini tidak berhubungan dengan kurangnya niat, tetapi karena tubuh kita berusaha menjaga kita tetap hidup," kata penulis Unapologetic Eating ahli gizi Alissa Rumsey.
Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya fluktuasi berat badan. Berat badan yang naik-turun seperti yoyo diketahui lebih berdampak buruk bagi kesehatan.