Rose mengatakan, dia hanya lima kali mens dalam delapan bulan sejak sembuh dari Covid-19. Lalu, perempuan lainnya, Edith, juga mengalami perubahan haid sejak terinfeksi Covid-19.
"(Haid saya) telah berubah dalam frekuensi, durasi, aliran, intensitas, dan tingkat nyeri. Saya juga mengalami gejala Covid-19 yang kambuh sebelum menstruasi saya dimulai, yang agak membingungkan karena menstruasi saya tidak dapat diprediksi," kata Edith, seperti dilansir The Sun, dikutip Jumat (1/1).
Para ahli telah mengenali sesak napas, nyeri otot, dan kelelahan berlebihan sebagai gejala yang telah diidentifikasi pada mereka yang sebelumnya tertular Covid-19. Namun, masih belum jelas mengapa siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh Covid-19 bahkan setelah orang sembuh.