REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini tampaknya menjadi tahun yang penuh tantangan bagi penyanyi Pink. Setelah sebelumnya terkena Covid-19, kini pelantun "One Too Many" ini mengalami patah pergelangan kaki.
"Seakan bergelut dengan Covid-19 tidak cukup (berat) untuk tahun yang tak menyenangkan ini," tulis Pink pada keterangan foto yang dia unggah di Instagram, seperti dilansir US Magazine, Selasa (22/12).
Dalam foto tersebut, Pink tampak sedang berada di ruang perawatan rumah sakit dengan menggunakan masker. Dia terlihat mengacumkan jempol sambil menunjukkan senyum lewat matanya.
Melalui unggahan foto tersebut, Pink menjelaskan kondisinya dengan gaya bercerita yang jenaka. Pink mengatakan belum lama ini dia mendapatkan luka jahitan karena mengeringkan gelas wine.
Setelah itu, dia mengalami infeksi staph yang tak diketahui sebabnya dan baru saja pulih. Seakan belum cukup, Pink lalu mengalami patah tulang pada pergelangan kakinya.
"Nanti malam saya akan mencoba memanjat masuk ke dalam ayam mentah dan melihat apakah saya bisa melihat seperti apa salmonella itu!" canda Pink.
Cedera ini dialami Pink ketika sedang menuruni tangga untuk melihat bintang Natal di langit. Bintang Natal merupakan sebutan untuk sebuah situasi di mana planet Jupiter dan Saturnus tampak sangat dekat dan terlihat seperti planet ganda di langit.
Selain itu, Pink baru mengetahui bahwa hari di mana dia terjatuh di tangga bukanlah hari munculnya bintang Natal. Bintang Natal diperkirakan baru muncul dua hari setelahnya, yaitu pada 21 Desember 2019.
Terlepas dari beragam kemalangan yang dia hadapi, Pink tetap menyikapi kondisinya dengan positif. Pink juga menyampaikan selamat berlibur untuk semua pengikutnya di Instagram.
"Selamat berlibur semuanya," tukas Pink.
Sebelumnya, Pink terkena Covid-19 pada April lalu. Pink mengatakan terkena Covid-19 merupakan pengalaman yang sangat menantang secara fisik dan mental baginya.
"Penyakit ini seirus dan nyata," jelas Pink.
Sebagai survivor Covid-19, Pink juga turut mengingatkan orang-orang bahwa penyakit ini bisa mengenai siapa saja. Oleh karena itu, Pink berharap tes Covid-19 bisa disediakan secara gratis dan luas sehingga dapat melindungi semua orang.
"Kita harus membuat tes (Covid-19) gratis dan bisa terakses lebih luas untuk melindungi anak-anak kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan komunitas kita," ujar Pink.
Tak hanya itu, Pink juga mendonasikan bantuan sebesar 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk biaya rumahsakit darurat. Donasi ini merupakan bentuk penghormatannya untuk sang ibunda, Judy Moore, yang dulu bekerja di sebuah rumah sakit selama 18 tahun.