Selasa 10 Nov 2020 08:13 WIB

Ben Stiller-Rod Stewart Kena Kanker Prostat, Cara Cegahnya?

Pembawa acara ramalan cuaca di AS, Al Roker, juga mengidap kanker prostat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Night at the Museum, Ben Stiller, mengidap kanker prostat pada usia 48 tahun.
Foto: reuters
Aktor Night at the Museum, Ben Stiller, mengidap kanker prostat pada usia 48 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, PITTSBURGH -- Kanker prostat bisa menyerang siapa saja. Sejumlah pria terkenal telah mengungkapkan cerita saat mengalaminya, juga ketika menjalani screening, diagnosis, dan pengobatan untuk kanker prostat yang diidap.

Pembawa acara ramalan cuaca Amerika Serikat Al Roker belum lama ini menyatakan kepada publik bahwa dirinya mengidap kanker prostat. Begitu pula aktor Ben Stiller, pemeran trilogi Night at the Museum, yang mengidap kanker prostat pada usia 48 tahun.

Baca Juga

 

Penyanyi Inggris Rod Stewart juga menguak cerita bagaimana kanker prostatnya diketahui lebih awal. Dia mengajak para pria supaya tidak ragu menjalani screening. Musisi Pink pun pernah berbagi cerita tentang perawatan kemoterapi kanker prostat sang ayah.

 

Asisten profesor klinis di University of California San Diego, Rana McKay, membagikan cara untuk menekan risiko kanker prostat. Dia menjelaskan, faktor genetik dan lingkungan sama-sama berperan terhadap kanker prostat yang diidap.

Juru bicara Prostate Cancer Foundation (PCF) itu mengatakan, satu dari 10 pria memiliki kecenderungan genetik untuk kanker prostat. Cara menurunkan risikonya adalah pola makan seimbang, olahraga, dan berhenti merokok.

McKay menyarankan untuk memilih diet rendah lemak dan karbohidrat olahan serta mempertahankan berat badan ideal. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sering berhubungan intim dapat menurunkan risiko kanker prostat.

Kemajuan pengobatan membawa lebih banyak pilihan pengobatan berdasarkan usia. Jika pemeriksaan rektal menunjukkan kelainan atau kenaikan kadar PSA, dokter mungkin akan merekomendasikan biopsi prostat, MRI, atau studi pencitraan lainnya.

Pengobatan bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan dan seberapa dini kanker terdeteksi, bisa berupa operasi kanker prostat, terapi radiasi, kemoterapi, dan pengobatan hormon. Tahapan kanker prostat bervariasi tergantung perkembangannya.

"Lansekap pengobatan berkembang pesat. Dalam satu dekade terakhir, ada lebih banyak obat yang bekerja lebih baik dan membuat orang hidup lebih lama dan hidup lebih baik," ungkap McKay, dikutip dari laman Today, Senin (8/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement