REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai diagnosis kanker prostat yang dialami Presiden AS ke-46 Joe Biden kembali membuka mata publik tentang pentingnya kesadaran terhadap penyakit ini. Meskipun dalam kasus Biden disebut sebagai bentuk "agresif" dan ia menunjukkan optimisme untuk melawan, transparansi figur publik dalam menghadapi masalah kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap pencegahan dan pengobatan.
Dalam konteks ini, para dokter menekankan ada enam tanda senyap kanker prostat yang seringkali diabaikan banyak pria. Seorang ahli urologi yang berbasis di Virginia, Jennifer Young MD, menjelaskan kepada StoneSprings Hospital Center bahwa kanker prostat biasanya tidak menunjukkan gejala sampai stadium akhir. "Itulah mengapa skrining dengan tes darah antigen spesifik prostat (PSA) dan terkadang pemeriksaan rektal digital sangat direkomendasikan," kata dia dikutip dari laman Best Life pada Rabu (21/5/2025).
Selain melakukan skrining rutin, dokter menyarankan agar pria memerhatikan gejala-gejala kanker prostat berikut ini dan segera menghubungi dokter jika merasa ada yang tidak beres. Berikut ini tanda-tanda senyap kanker prostat yang perlu diwaspadai:
1. Penurunan berat badan mendadak atau tidak terjelaskan
Jika Anda sedang menjalani diet sehat dan berolahraga secara teratur, penurunan berat badan tentu dapat dimengerti. Namun, jika berat badan Anda tiba-tiba menyusut tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan, termasuk kanker prostat.
Menurut Prostate Cancer UK, penurunan berat badan sering terjadi pada kanker prostat karena perubahan cara tubuh Anda menggunakan energi. Kondisi ini pada akhirnya dapat membuat Anda merasa lelah dan lemah. Sering kali, ini adalah gejala kanker prostat stadium lanjut (atau metastasis), yang berarti kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain. Secara spesifik, Anda mungkin mengalami nafsu makan yang buruk dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan jika kanker prostat telah menyebar ke hati, demikian catatan Cancer Research UK.
2. Nyeri punggung bawah kronis
Nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi jika nyeri ini sudah lama mengganggu Anda, bisa jadi lebih serius daripada sekadar otot yang pegal atau postur tubuh yang buruk. "Mudah untuk mengabaikan nyeri punggung bawah kronis dan melewatkannya sebagai gejala kanker prostat," kata seorang onkolog naturopati, Heather Paulson ND.
Ia melanjutkan, "Jika Anda mengalami nyeri punggung bawah yang tidak membaik dengan pengobatan, pastikan untuk memeriksa PSA Anda dan menyingkirkan kemungkinan kanker prostat. Terkadang itu adalah tanda pertama yang akan Anda perhatikan".
Menurut Prostate Cancer UK, nyeri punggung bawah adalah gejala umum pada kompresi sumsum tulang belakang metastatik (MSCC) yang terjadi ketika sel-sel kanker yang telah menyebar dari prostat tumbuh di atau dekat tulang belakang, dan menekan sumsum tulang belakang. Sebuah studi pada 2021 yang diterbitkan dalam Global Spine Journal (GSJ) menyatakan bahwa di antara kasus kanker prostat yang menyebar ke tulang, tulang belakang adalah lokasi yang paling umum karena suplai darah ke daerah tersebut.
3. Sering atau berkurangnya frekuensi buang air kecil
"Salah satu dari beberapa kemungkinan penyebab harus buang air kecil lebih sering pada malam hari adalah kanker prostat dan kesehatan prostat, terutama jika Anda membatasi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur," kata Paulson.
Ini bisa menjadi tanda kanker prostat stadium awal. Salah satu penyebabnya bisa berupa infeksi atau pembesaran prostat. Namun, jika kanker prostat menekan uretra atau telah menyebar ke area di sekitar prostat, seperti uretra dan kandung kemih, itu juga dapat menyebabkan masalah buang air kecil.
Selain sering buang air kecil, kanker prostat dapat menyebabkan aliran urin yang lemah. "Ketika ada massa atau pembengkakan di prostat, itu dapat menekan uretra," kata Paulson.
"Ini seperti mencubit sedotan. Jika Anda mencubit sedotan, sulit bagi cairan untuk melewati sedotan Anda. Hal yang sama dapat terjadi pada aliran urine sehingga sulit untuk memiliki aliran urine yang kuat," kata dia lagi.
4. Nyeri atau darah saat buang air kecil
Penyebab paling umum dari nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil adalah infeksi kandung kemih, kata Paulson. "Namun, jika hasil tes urine Anda negatif untuk infeksi atau rasa terbakar dan nyeri terus-menerus, pastikan untuk menggali lebih dalam dan periksa prostat Anda. Itu bisa menjadi tanda kanker prostat yang mudah terlewatkan," ujar ahli onkologi urologi Lisly Chéry MD.
Uretra atau saluran tempat buang air kecil, melewati prostat. Saat kanker prostat tumbuh, ia dapat menyebabkan saluran itu menyempit dan membuat kandung kemih tidak dapat mengeluarkan urine melaluinya. Dalam kasus lain, Anda mungkin melihat darah dalam urine, gejala yang tidak boleh diabaikan karena bisa jadi disebabkan oleh pendarahan prostat. "Apa pun penyebabnya, jika Anda melihat darah dalam urine, segera temui dokter. Ini bisa terkait dengan kanker prostat, kanker kandung kemih, dan infeksi berbahaya," kata Paulson.
5. Masalah ereksi
Menurut Paulson, pria harus diskrining untuk kanker prostat jika mereka mengalami nyeri saat klimaks atau kesulitan mendapatkan ereksi. Menurut Regional Cancer Center Associates (RCCA), kelenjar prostat berperan dalam memproduksi air mani, dan ketika sel-sel kanker mulai menyebar, fungsi seksual normal penis dapat terganggu.
"Banyak pria menunda membicarakan gejala ini dengan dokter mereka, tetapi semakin cepat diobati, semakin baik hasilnya," kata Paulson. Perawatan prostat umum, termasuk terapi hormon, operasi, atau radioterapi, juga dapat menyebabkan masalah ereksi, begitu pula stres dan kecemasan seputar diagnosis kanker.
6. Ketidaknyamanan saat duduk
Nyeri atau ketidaknyamanan saat duduk adalah tanda peringatan lain yang mungkin dari kanker prostat, dan biasanya terjadi saat penyakit ini berkembang. "Saat kanker prostat tumbuh, ia dapat mulai menyerang otot-otot di panggul atau dinding rektal. Ini dapat memberi Anda sensasi seperti Anda duduk di atas bola karena prostat mungkin meradang," ujar Cherry.