REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DJ Dipha Barus mengaku selama pandemi ini dirinya banyak belajar soal adaptasi baru terutama dalam hal memproduksi musik. Dipha mengatakan, selama pandemi dirinya menemukan pengetahuan baru yang akan diterapkan dalam setiap produksi musiknya.
"Temuan unik di tahun ini kayak semua orang lagi fokus ke digital, gue menemukan korelasi antara musik, sound design dan engagement orang," ujar Dipha Barus dalam jumpa pers virtual, Rabu (4/11).
Dipha menemukan bahwa aransemen musik yang digunakan atau dipilih oleh musisi saat ini berpengaruh besar terhadap interaksi terhadap karya tersebut di dunia maya. DJ yang saat ini bernaung di bawah label internasional Ultra Music itu mengatakan bahwa aransemen lagu yang dibuat menarik akan berpotensi untuk menjadi viral dan populer di dunia maya.
"Jadi kayak semua saling ada korelasi. Di tahun ini gue ngulik cara gimana promosi karya sesuai dengan bahasa sekarang atau tren yang berlangsung," ujar Dipha.
Dia mencontohkan bahwa kehadiran aplikasi seperti TikTok menjadi salah satu alternatif baru dalam membuat karya musik. Aplikasi membantu lagu bisa semakin banyak didengar atau diketahui pendengarnya.
Lebih lanjut, Dipha mengatakan, saat ini para produser musik di luar negeri bahkan sudah memikirkan bagaimana membuat aransemen lagu agar memiliki daya tarik pada 15 detik hingga 60 detik. Hal ini dikhususkan bagi pendengar, terutama para pengguna TikTok.
"Ada perubahan kayak teman aku produser mancanegara itu di 15 detik sampai 60 detik itu aransemennya udah TikTok-able banget belum sih," imbuhnya.