REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi dan penulis lagu Stevie Wonder merilis dua single baru yang menyerukan persatuan di tengah tantangan rasisme sistemik dan pandemi Covid-19. Kedua single bertajuk “Where Is Our Love Song” dan “Can't Put It In the Hands of Fate" telah dirilis pada Selasa waktu setempat.
Wonder (70 tahun) mengatakan telah mulai menulis kedua lagu yang terkait dengan hubungan romansa itu beberapa tahun lalu. Namun, terinspirasi untuk memberi sentuhan berbeda setelah peristiwa bergejolak tahun lalu.
"Jika saya bisa melakukan apapun agar lagu bisa membantu memberi makan, berbagi cinta, itu adalah kegembiraan bagi saya," kata Wonder seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/10)
"Saat ini, kami mendengar seruan dan tangisan yang paling pedih bagi bangsa ini dan dunia. Jadi kita butuh akan cinta, perdamaian dan persatuan," tambah dia.
Wonder memulai karirnya saat berusia 11 tahun. Kemudian menggunakan lagunya "Happy Birthday" (1980) untuk berkampanye agar ulang tahun mendiang Martin Luther King Jr. dijadikan sebagai hari libur nasional AS.
Pemenang Grammy 25 kali itu mengatakan bahwa single "Can't Put It In the Hands of Fate" terinspirasi oleh protes jalanan terhadap ketidakadilan sosial. Kemudian juga pencarian vaksin Covid-19 dan hak untuk memilih.
Sementara "Where Is Our Love Song" ditulis sebagai tanggapan atas semua kebingungan dan kebencian, kemelut timur versus barat, kiri versus kanan di Amerika. 100 persen keuntungan dari kedua single akan disumbangkan ke organisasi nirlaba Feeding America.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
