Kamis 07 Mar 2024 04:02 WIB

30 Ribuan Warga Gaza Gugur, Stevie Wonder: Siapapun yang Menjustifikasi Sama Seperti Yudas

Stevie Wonder tak peduli jika kehilangan teman untuk menyuarakan gencatan senjata.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi legendaris Stevie Wonder menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Foto: AP
Penyanyi legendaris Stevie Wonder menyerukan gencatan senjata di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi legendaris Stevie Wonder turut angkat bicara mengenai situasi pelik yang dihadapi oleh warga Palestina di Gaza. Meski berpeluang kehilangan teman, Wonder memilih untuk menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina.

Seruan gencatan senjata ini disampaikan oleh Wonder melalui sebuah unggahan di akun Facebook resminya pada Selasa (5/3/2024). Dalam unggahan tersebut, Wonder mengungkapkan bahwa konflik Israel-Hamas telah menewaskan ada lebih dari 30 ribu orang, meski dia tidak secara langsung menyebut konflik tersebut.

Baca Juga

"Sekitar 25.000 di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Ribuan orang tak memiliki rumah dan kelaparan, dan lebih dari 200 orang masih ditawan. Cukup, sudah cukup!" tulis Wonder dalam unggahan yang juga terdapat di Story Instagram-nya, seperti dikutip pada Rabu (6/3/2024).

Wonder lalu mengkritik orang-orang yang bisa menerima dan menjustifikasi besarnya korban dalam konflik ini. Menurut Wonder, orang-orang tersebut sama jahatnya seperti Yudas.

"Mereka adalah Yudas bagi peradaban dan Yudas dalam kehidupan, seperti menjual diri mereka sendiri untuk menjadi pemenang dalam pertarungan kebencian. Tak ada yang akan jadi pemenang," kata Wonder yang tenar dengan lagu "That's What Friends Are For" itu.

Wonder juga mengatakan bahwa ada banyak orang yang memilih untuk diam, sementara hal ini sudah berlangsung terlalu lama. Wonder menyiratkan bahwa orang-orang memilih untuk diam karena khawatir akan konsekuensi yang mungkin mereka terima bila bersuara.

"Orang bilang, saya akan kehilangan teman-teman dan jalinan hubungan bila saya mendukung perdamaian," ujar pemenang Grammy berusia 73 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement