Sabtu 10 Oct 2020 08:56 WIB

'Surat dari Timur' Ajak Penggemar Glenn Fredly Bernostalgia

Konser Surat dari Timur turut menghadirkan lagu-lagu Glenn Fredly.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Para musisi mengekspresikan kerinduan terhadap sosok mendiang Glenn Fredly lewat konser Surat dari Timur dalam rangkaian Wave of Cinema, Jumat (9/10) petang.
Foto: Dok Wave of Cinema
Para musisi mengekspresikan kerinduan terhadap sosok mendiang Glenn Fredly lewat konser Surat dari Timur dalam rangkaian Wave of Cinema, Jumat (9/10) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deretan musisi Indonesia mengekspresikan kerinduan terhadap sosok mendiang Glenn Fredly. Kangen yang menggumpal itu terlampiaskan lewat konser virtual "Surat dari Timur" yang tayang di situs www.bioskoponline.com, Jumat (9/10) petang.

Para penampil menyanyikan lagu milik sendiri maupun tembang yang pernah dibawakan oleh Glenn. Dipandu oleh pembawa acara Shafira Umm, konser serupa surat cinta teruntuk Glenn, musisi besar yang telah banyak berkiprah dan memberikan inspirasi.

Baca Juga

Selepas pukul tujuh, solois Marcello Tahitoe melantunkan tembang "Masih Ada", berlanjut dengan Andien dengan lagu "Jendela Waktu". Rahmania Astrini kemudian menyusul, membawakan "Jejak Langkah", lantas Gamaliel dengan apik menyanyikan "Pada Satu Cinta".

Setelah Gamaliel, Cantika Abigail naik panggung melantunkan "Cukup Sudah". Sentuhan Indonesia timur sangat terasa dengan hadirnya musisi Flores Ivan Nestorman yang menyanyikan "Sio Mama" dan "Kemanusiaan", serta Molukka HipHop Community dengan lagu "Puritan".

Kesyahduan konser berlanjut saat Marcello membawakan "You Are So Beautiful". Rahmania pun kembali, melantunkan lagu hit Glenn ciptaan Dee Lestari, "Malaikat Juga Tahu". Melankoli tak dimungkiri kian memuncak ketika Andien melantunkan "Kasih Putih".

Konser diakhiri dengan lagu "Seandainya" dari grup musik Maliq & D'essentials. Pada jeda antarlagu, konser memutarkan dokumentasi video Glenn semasa hidupnya, juga ungkapan rindu para musisi terhadap mendiang. Salah satunya, dari musisi kondang Yovie Widianto.

Yovie mengenang kepribadian Glenn yang menyenangkan, dan mengaku bangga bisa terlibat saat Glenn mulai menggarap album debut pada 1997. "Glenn musisi hebat, komposer hebat, dengan ciri khas yang sulit ditemui yang seperti dia," tutur Yovie tentang mendiang.

Ada sangat banyak musisi yang menyampaikan penghormatan serupa. Begitu pula sutradara Angga Dwimas Sasongko, yang mengekspresikannya lewat video singkat nan mengharukan tentang hubungan kekeluargaan yang akrab dengan Glenn.

Pada konser, cuplikan film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku rilisan 2014 turut ditayangkan, di mana Glenn terlibat sebagai produser. Begitu pula sinema Surat dari Praha, yang memuat karya-karya Glenn dan dimaksudkan sebagai perayaan 20 tahun karier musik Glenn di Indonesia.

Tajuk konser memang merupakan gabungan dari judul film  Surat dari Praha dan Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Kedua sinema itu sama-sama diproduksi oleh Visinema Pictures, yang berkolaborasi dengan Bioskop Online menghadirkan "Wave of Cinema".

"Surat Dari Timur" menjadi penutup dari rangkaian pertunjukan daring "Wave of Cinema". Sebelumnya, deretan konser lain telah diselenggarakan, yakni "Filosofi Kopi", "Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini", dan "Generasi 90an: Melankolia".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement