Kamis 20 Aug 2020 00:15 WIB

Shania Twain Mulai Bangkit dari Kelumpuhan Vokal

Shania Twain mulai kembali bernyanyi setelah alami kelumpuhan vokal.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Shania Twain mulai kembali bernyanyi setelah alami kelumpuhan vokal (Foto: Shania Twain)
Foto: EPA-EFE/PETER FOLEY
Shania Twain mulai kembali bernyanyi setelah alami kelumpuhan vokal (Foto: Shania Twain)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Shania Twain menceritakan perjuangannya melawan disfonia, suatu kondisi medis kelumpuhan vokal. Sejak menjalani operasi yang cukup berisiko, dia mengaku dapat kembali bernyanyi dan mengerjakan musik barunya.

“Syukurlah saya bertahan, saya bisa rekaman lagi, serta bisa mengadakan konser. Saya menjadi sangat serak dan terkadang saya harus membuat penyesuaian saat berbicara. Tapi ketika bernyanyi justru lebih mudah, karena ada lebih banyak proyeksi,” katanya, dilansir melalui dailymail, Kamis (20/8).

Baca Juga

Suaranya memang telah berubah, dan ketika hendak berbicara dengan jelas, ia membutuhkan usaha besar. Namun, ia merasa memiliki kekuatan lebih ketika hendak bernyanyi sekarang.

“Sekarang saya memiliki karakter suara yang lebih kuat dan saya menikmati kembalinya saya dalam bernyanyi. Berbicara adalah tantangan yang lebih sulit bagi saya daripada menyanyi, tetapi saya tetap menerimanya,” ujar pemenang Grammy itu.

Penyanyi berusia 54 tahun itu, sempat merasa khawatir jika suaranya hilang dan tidak bisa bernyanyi lagi. Kemudian ia menjalankan operasi tenggorokan, untuk menstabilkan kelemahan pada fungsi pita suaranya.

Sebelumnya, Ratu Pop Country itu digigit kutu saat menunggang kuda di hutan. Hal itu membuatnya mengalami infeksi bakteri hingga mempengaruhi suaranya.

“Butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami apa yang mempengaruhi suara saya. Mungkin sekitar tujuh tahun hingga dokter dapat mengetahui bahwa itu adalah kerusakan saraf pada pita suara saya, yang disebabkan oleh penyakit Lyme,” kata dia.

Saat didera penyakit, ia mulai menghindari berbicara di telepon, menghindari pergi ke tempat-tempat dengan kebisingan yang membuatnya harus berbicara dengan volume agak tinggi. Bagi dia, itu adalah saat-saat terpuruknya.

"Suara kami adalah bagian besar dari ekspresi diri kami. Dan bagi seorang vokalis seperti saya, itu sangat menghancurkan dalam banyak hal," tutur Shania lagi.

Selama pemulihannya, dia bergantung pada suaminya, Frédéric Thiébaud, dan putranya yang berusia 19 tahun, Eja Lange, dari pernikahan sebelumnya. Butuh waktu cukup lama bagi dia untuk meyakini bahwa dia akan bisa bernyanyi lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement