Rabu 29 Jul 2020 06:42 WIB

Peneliti Temukan Dalang Sesungguhnya Penyebab Bau Badan

Ketiak merupakan rumah dari berbagai jenis bakteri.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi mengusir bau badan. Secara umum, bakteri-bakteri yang hidup di ketika merupakan bagian dari mikrobioma kulit yang alami.
Foto: Mgrol101
Ilustrasi mengusir bau badan. Secara umum, bakteri-bakteri yang hidup di ketika merupakan bagian dari mikrobioma kulit yang alami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti berhasil menemukan alasan di balik kemampuan ketiak untuk menghasilkan aroma kuat yang dikenal sebagai bau badan. Kondisi ini ternyata berkaitan dengan enzim yang dihasilkan oleh beberapa bakteri yang hidup di ketiak.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh University of York menemukan hanya ada beberapa bakteri di ketiak yang bisa menyebabkan bau badan. Kini, tim peneliti bekerja sama dengan ilmuwan Unilever menemukan bahwa bakteri tertentu di ketiak dapat menghasilkan enzim BO yang menjadi penyebab bau badan.

Baca Juga

"Memecahkan struktur dari enzim BO ini memungkinkan kami untuk mengetahui dengan pasti langkah molekular di dalam bakteri tertentu yang membuat molekul bau," jelas salah satu peneliti Dr Michelle Rudden dari University of York, seperti dilansir Metro.

Seperti diketahui, ketiak merupakan rumah dari berbagai jenis bakteri. Secara umum, bakteri-bakteri yang hidup di ketika merupakan bagian dari mikrobioma kulit yang alami.

Studi berhasi mengidentifikasi bahwa Staphylococcus hominis merupakan salah satu mikroba utama penyebab bau badan. Tim peneliti menemukan enzim BO pada Staphylococcus hominis.

Tim peneliti menemukan enzim ini dengan cara memindahkan enzim tersebut ke bakteri yang tak memproduksi bau. Setelah hal itu dilakukan, bakteri tersebut mulai memproduksi bau.

Temuan terbaru yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports ini dinilai sebagai sebauh kemajuan dalam memahami bagaimana bau badan bekerja. Di masa mendatang, temuan ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan inhibitor target untuk menghentikan produksi enzim BO pemicu bau badan tersebut.

"Tentunya itu dilakukan tanpa mengganggu mikrobioma ketiak," ujar Rudden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement