Kamis 23 May 2024 15:36 WIB

Bau Ketiak tak Hilang dengan Deodoran? Ini Tips Dokter

Asam glikolat dapat mengurangi bau ketiak dengan cara menurunkan pH.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Bau badan/bau ketiak. Dokter memberi tips untuk mengurangi bau ketiak.
Foto: Freepik
Bau badan/bau ketiak. Dokter memberi tips untuk mengurangi bau ketiak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bau ketiak tak hanya bisa memunculkan rasa tidak nyaman bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. Sayangnya, sebagian masalah bau ketiak tak bisa diatasi hanya dengan penggunaan deodoran.

Masalah bau ketiak yang membandel sempat diutarakan oleh sejumlah pengguna TikTok. Mereka menyatakan bahwa ketiak mereka tetap bau meski baru saja mandi dan menggunakan deodoran.

Baca Juga

Mengetahui hal ini, Dr Sina Ghadiri membagikan sebuah trik sederhana untuk mengatasi bau ketiak yang membandel. Trik tersebut adalah mengaplikasikan glycolic acid atau asam glikolat pada kulit ketiak. Asam glikolat adalah sebuah bahan aktif yang mudah ditemukan dalam produk-produk perawatan kulit yang dijual bebas di toko.

"Tak ada yang salah dengan deodoran, tetapi sebagian orang masih kesulitan mengontrol bau dengan menggunakan itu," ujar Dr Ghadiri, seperti dilansir Express pada Kamis (23/5/2024).

Secara umum, asam glikolat adalah sejenis alpha hydroxy acid (AHA) yang diturunkan dari tebu. Bahan aktif ini cukup umum digunakan untuk mengeksfoliasi kulit dan mengatasi masalah hiperpigmentasi.

Dalam mengatasi masalah bau badan, asam glikolat bukan bekerja sebagai pengganti deodoran atau antiperspiran yang bisa mengurangi produksi keringat. Menurut ahli dermatologi Dr Marisa K Garshick, asam glikolat dapat mengurangi bau ketiak dengan cara menurunkan pH pada kulit ketiak.

"Sehingga membuat bakteri penyebab bau sulit bertahan hidup di area tersebut," jelas Dr Garshick.

Namun perlu diingat pula bahwa penggunaan asam glikolat juga memiliki risiko. Mengingat sifatnya yang dapat mengeksfoliasi, pengaplikasian asam glikolat pada area berkulit tipis dan lembut seperti ketiak bisa memicu terjadinya iritasi, kemerahan, kulit mengelupas, serta kulit sensitif.

Agar terhindar dari risiko ini, Dr Garshick menganjurkan orang-orang untuk tidak menggunakan produk asam glikolat dengan konsentrasi di atas 8-10 persen pada ketiak. Bila kulit ketiak tetap iritasi dengan asam glikolat berkonsentrasi 8-10 persen, coba gunakan produk lain dengan konsentrasi asam glikolat yang lebih kecil.

Selain itu, pengaplikasian asam glikolat pada kulit ketiak sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. Batas frekuensi penggunaan asam glikolat pada ketiak yang direkomendasikan adalah 1-2 kali per satu pekan. Dibandingkan menggunakan produk perawatan kulit dengan asam glikolat untuk ketiak, Dr Garshick juga lebih merekomendasikan orang-orang untuk memakai produk deodoran yang sudah dilengkapi dengan asam glikolat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement