Selasa 21 Jul 2020 05:24 WIB

5 Aktivitas Sosial untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Semakin banyak berpartisipasi sosial, maka sedikit risiko alami kondisi kronis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Semakin banyak berpartisipasi sosial, maka sedikit risiko alami kondisi kronis (Foto: ilustrasi kesehatan mental)
Foto: www.freepik.com
Semakin banyak berpartisipasi sosial, maka sedikit risiko alami kondisi kronis (Foto: ilustrasi kesehatan mental)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang kebal terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, atau radang sendi seiring bertambahnya usia. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa aktif berkegiatan sosial, seperti bergabung dengan klub atau menjadi sukarelawan, terkait dengan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik dan umur yang lebih panjang.

Semakin sering berpartisipasi dalam kegiatan sosial, semakin sedikit risiko untuk mengembangkan kondisi kronis. Melansir laman Inverse, Selasa (21/7), berikut lima aktivitas sosial yang direkomendasikan demi kesehatan fisik dan mental.

Baca Juga

Pelajari hal baru

Meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal baru, baik untuk kesehatan. Studi menunjukkan bahwa orang yang membaca buku hidup lebih lama dan menjadi jalan untuk mempromosikan fungsi kesejahteraan dan memori.

Kegiatan seperti les seni atau musik dikaitkan dengan peningkatan kesehatan otak, karena itu meningkatkan komunikasi antar bagian otak. Les seni juga dapat meningkatkan ketahanan psikologis, dengan meningkatkan kemampuan seseorang dalam bertahan melalui tekanan atau tantangan.

Orang yang selalu mempelajari hal baru juga umumnya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Termasuk pengurangan risiko penyakit jantung dan obesitas, kebiasaan yang lebih sehat seperti nutrisi yang baik, olahraga, dan tidak merokok.

Gabung dengan klub olahraga atau sosial

Penelitian menunjukkan bahwa bergabung dengan klub olahraga apapun memiliki banyak manfaat kesehatan. Seperti menurunkan tekanan darah, detak jantung yang lebih baik, massa lemak yang lebih rendah, dan kebugaran otot-tulang.

Setiap orang juga lebih termotivasi dan memiliki kesejahteraan yang lebih baik. Bahkan kegiatan yang kurang umum seperti panjat tebing dilaporkan mampu menangkal gejala depresi, lalu hiking terbukti meningkatkan kesehatan emosional, kreativitas, pikiran yang tajam, dan hubungan yang lebih sehat.

Bergabung dengan klub musik seperti paduan suara juga tidak hanya melindungi kesehatan fisik dan mental, namun bisa meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kesepian, serta meningkatkan kesehatan paru-paru dan mengurangi kecemasan akibat praktik pernapasan yang terkontrol. Kegiatan kelompok seperti menyanyi, merajut, melukis, bermain atau sepak bola juga telah terbukti meningkatkan kepemilikan sosial dan membantu ikatan orang.

Jadi relawan

Pepatah lama yang mengatakan bahwa memberi lebih baik daripada menerima mungkin benar. Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu menjadi sukarelawan terkait dengan peningkatan kesehatan mental, aktivitas fisik yang lebih tinggi, dan risiko kematian yang lebih rendah.

Keterlibatan politik dan masyarakat

Mampu berkontribusi pada kelompok dan masyarakat juga merupakan kunci kesehatan mental. Ini karena manusia memiliki kebutuhan intrinsik untuk terhubung dengan komunitas dan memiliki peran di dalamnya. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui aktivitas kelompok politik atau sipil. Keterlibatan masyarakat umumnya dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental yang lebih baik.

Kegiatan agama atau spiritual

Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa agama dan spiritualitas, secara umum, bermanfaat bagi kesehatan mental. Manfaat kesehatan mental ini berdampak positif bagi kesehatan fisik dan mengurangi risiko penyakit dengan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menurunkan respons stres.

Oleh karena itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa orang yang beragama cenderung memiliki pemulihan yang lebih baik ketika sakit atau menjalani operasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement