Selasa 30 Jun 2020 15:45 WIB

Mata Merah, Kapan Harus ke Dokter?

Konjungtivitis dan iritasi mata sama-sama ditandai dengan mata merah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit mata. Mata merah tak selalu berarti ada infeksi.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Sakit mata. Mata merah tak selalu berarti ada infeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbangun pada pagi hari dengan mata merah dan meradang bisa menimbulkan rasa cemas. Bisa jadi kondisi tersebut diakibatkan oleh peradangan dan infeksi sementara, tetapi bisa pula merupakan tanda konjungtivitis atau pink eye.

Dokter spesialis kornea William B Trattler menyampaikan, hal pertama yang bisa dilakukan adalah memperhatikan gejalanya. Setiap orang yang mendapati warna kemerahan pada mata diminta mencermati penyerta lain, seperti masalah penglihatan atau rasa sakit.

Baca Juga

Jika mata hanya merah dan berair tanpa rasa sakit, kemungkinan besar itu hanya disebabkan mata kering akibat cuaca berangin atau melihat layar gawai sepanjang hari. Cara penanganannya, cukup melembapkan mata dengan cairan tetes mata.

Sementara itu, apabila Anda mengalami kesulitan melihat secara signifikan dan ada rasa sakit yang mengganggu, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Menurut Trattler, sejumlah gejala itu sebaiknya ditangani profesional medis.

photo
Mata merah akibat infeksi. - (Reiny Dwinanda/Republika)

"Jika itu sesuatu yang serius, ada rasa sakit atau gejala penglihatan, seperti mata buram, sensitif terhadap cahaya, dan hal-hal lain," ungkap tenaga medis yang bertugas di Center for Excellence in Eye Care, Miami, Amerika Serikat, itu.

Dokter akan memastikan apakah pasien mengidap konjungtivitis atau yang biasa disebut mata merah alias pink eye. Kondisi mata merah itu terjadi ketika ada peradangan dan iritasi pada selaput yang melapisi mata sehingga pembuluh darah lebih mudah terlihat.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau bahkan alergi. Ciri khas mata merah adalah mata kemerahan, berair, gatal, bengkak, dan ada sensasi berpasir. Ketika musim tertentu, tubuh pasien bisa melepaskan histamin sebagai reaksi alergi.

Apabila pencetus mata merah adalah alergi, meminum obat antialergi yang dijual bebas di apotek dapat membantu. Trattler juga menganjurkan menepuk-nepuk mata dengan kompres dingin untuk mengurangi sensasi gatal dan sembap.

Situasi yang lebih mengkhawatirkan jika konjungtivitis disebabkan virus atau bakteri. "Orang sehat biasanya tidak terserang mata merah yang disebabkan oleh bakteri," kata Trattler, dikutip dari laman Today.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement