REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktris Angelina Jolie menyampaikan pandangannya mengenai rasisme sistemik berikut protes dan ketegangan yang menyertainya di seantero Amerika Serikat (AS). Dia mengaku khawatir rasisme tersebut turut berimbas pada putri angkatnya, Zahara, yang dia adopsi dari Ethiopia.
"Ada lebih dari 70 juta orang yang harus tersingkir dari rumah mereka akibat perang dan persekusi, ada rasisme dan diskriminasi di Amerika. Sistem yang melindungi saya tapi tidak melindungi putri saya, atau lelaki, perempuan, anak-anak dengan kulit warna lain, sangat tidak bisa ditolerir," ujarnya.
Jolie menyampaikan opininya pada sesi wawancara dengan Harper’s Bazaar Inggris. Dia menyoroti bahwa ketegangan yang kini terjadi, bermula dari tewasnya pria Afrika-Amerika George Floyd pada 25 Mei 2020 silam di tangan petugas kepolisian berkulit putih. Berbagai akumulasi membuat kondisi memanas.
Menurut Jolie, masyarakat perlu bersimpati pada niat baik aparat hukum dan pembuat kebijakan yang secara bertahap mengatasi rasisme struktural dan impunitas. Mengakhiri pelanggaran dalam kepolisian hanyalah awal, yang kemudian berlanjut pada berbagai aspek, termasuk sistem pendidikan dan politik.
Perempuan yang didapuk sebagai Utusan Khusus Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB itu pun memuji secara langsung penggagas aksi dan para penggerak di berbagai lini. Cara orang-orang bangkit, menyuarakan kelelahan atas ketidakadilan, serta menunjukkan solidaritas, dinilainya luar biasa.
"Saya merasa seperti dunia ini terbangun, dan orang-orang mendesak perhitungan yang lebih dalam di dalam masyarakat. Inilah saatnya membuat perubahan dalam hukum dan institusi kita, mendengarkan mereka yang paling terpengaruh dan yang suaranya terpinggirkan," kata Jolie.
Pemeran film Maleficent itu juga membagikan cerita selama menjalani karantina mandiri bersama anak-anaknya di masa pandemi corona. Jolie berusaha melakukan apapun yang dia bisa untuk tetap tenang agar membuat putra-putrinya tidak cemas di tengah kondisi tak menentu.
"Saya mengerahkan semua energi saya untuk mereka. Selama lockdown, kelinci Vivienne tidak tertolong saat menjalani operasi dan kami mengadopsi dua kelinci lain yang fisiknya tidak sempurna. Fokus merawatnya sangat membantu di saat-saat seperti ini," ucap Jolie, dikutip dari laman Fox News.