Rabu 13 May 2020 16:48 WIB

25 Tahun Film Epik Braveheart

Film Braveheart akan dirilis dalam versi Blu-ray pada 16 Juni.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Mel Gibson merupakan bintang utama, sutradara, dan produser film epik Braveheart.
Foto: EPA
Mel Gibson merupakan bintang utama, sutradara, dan produser film epik Braveheart.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sinema Braveheart rilis di bioskop tepat pada 25 tahun silam. Aktor Mel Gibson membintangi film epik tersebut sebagai petarung Skotlandia William Wallace. Dia juga berperan sebagai sutradara dan produser.

Gibson mengungkap sejumlah cerita di balik pembuatan film berdurasi tiga jam yang penuh dengan adegan pertempuran brutal itu. Dia mengatakan aktor/sutradara Kevin Costner memberikan ide bahwa dia harus membuat karya "besar".

Baca Juga

Sang aktor merealisasikan proyeknya hingga benar-benar besar dan memenangkan lima piala Oscar, termasuk kategori sutradara terbaik dan film terbaik. Gibson mengenang proses kreatif yang menyenangkan selama produksi.

"Ada 3.500 orang di lokasi syuting, sembilan kamera, dan saya menggunakan sepeda motor roda empat dengan kostum biru (riasan), berputar-putar memeriksa posisi kamera karena saya hanya punya dua monitor," ujarnya.

Biaya produksi film melebihi anggaran 70 juta dolar AS. Gibson sampai harus memindahkan lokasi syuting dari Skotlandia ke Irlandia, yang memberikan keringanan pajak, lokasi terbuka, dan pemain figuran 1.800 orang Pasukan Pertahanan Irlandia.

Gibson pun mengakui ada ketidakakuratan sejarah untuk kepentingan sinematik dan penekanan biaya. Salah satunya, konflik utama Pertempuran Stirling Bridge yang syuting-nya berlangsung di dataran Curragh, Irlandia, dan tidak ada jembatan sungguhan di sana.

Kritikus pun mempermasalahkan beberapa akurasi, seperti pemakaian busana tradisional kilt serta riasan perang dalam periode waktu yang kurang tepat. Gibson mengatakan, dia pelaku perfilman dan bukan sejarawan sehingga wajar jika sedikit "mengubah" sejarah.

Film pun menampilkan adegan pemenggalan kepala, prajurit yang tertusuk, dan kuda yang jatuh dalam perang. Gibson memastikan tidak ada satwa yang tersakiti karena tim produksi menciptakan "kuda" mekanis dengan kerangka baja, karet busa, dan bulu.

Adegan dengan kuda tersebut begitu efektif secara visual sehingga Gibson harus mengirim rekaman produksi sebagai bukti untuk meredakan protes komunitas yang menentang kekejaman terhadap hewan. Gibson mengaku cukup tersanjung karena banyak orang mengira adegan itu asli.

Kebanggaan lain yang dia bagikan selama produksi adalah kedatangan mendadak Paul Newman. Sang aktor legendaris tiba-tiba duduk di kursi sutradara Gibson ketika tim sedang syuting adegan Pengepungan York di Trim Castle, Irlandia.

Newman berterima kasih karena tim Gibson syuting dekat kamp untuk anak-anak pengidap kanker yang dia dirikan. Dia kemudian memuji proses produksi yang dipimpin Gibson dan tetap tinggal untuk menonton jalannya pengambilan gambar.

Braveheart meraup keuntungan besar, dengan pendapatan global lebih dari 210 juta dolar AS dengan apresiasi beragam dari kritikus film. Kini, perayaan 25 tahun Braveheart ditandai dengan perilisan versi Blu-ray pada 16 Juni mendatang.

Braveheart juga menjadi panggung untuk visualisasi sejarah serupa, seperti Gladiator rilisan 2000. Kisah Skotlandia terus menginspirasi berbagai interpretasi baru, salah satunya Outlaw King pada 2018 silam, yang Gibson mengaku belum menontonnya.

"Mari kita lihat bagaimana mereka mengacak-acak sejarah. Sejarah sangat menarik, dan aku menghargai kebenaran sejarah. Tapi aku tidak yakin sejarah selalu benar karena ditulis oleh para pemenang sepanjang waktu," ujarnya, dikutip dari laman USA Today.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement