REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi meminta orang tua memahami potensi buah hatinya yang berbeda-beda. Sebab, semua anak pada dasarnya cerdas, hanya berbeda-beda bidang.
"Ortu dimohon memahami potensi putra-putrinya yang berbeda. Pada dasarnya semua anak itu cerdas, hanya kecerdasannya masing-masing berbeda bisa cerdas angka pintar matematika, tetapi ada yang cerdas musik pintar menyanyi, memainkan alat musik, cerdas gambar yang senang menggambar, melukis, cerdas kinestetik mungkin senang berolahraga, menari dan sebagainya," ujarnya saat video conference akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (25/4).
Karena itu, dia melanjutkan, momen seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini, orang tua bisa mengenali buah hatinya karena ayah dan bunda berada di dalam rumah. Para ortu bisa saling kenali potensi putra putrinya yang berbeda ibarat jenis bunga yang berbeda-beda seperti mawar, melati.
Karena itu, ia meminta semua buah hatinya mendapat apresiasi bahwa mereka adalah bintang dan cemerlang. "Semua anak indah dan cemerlang," katanya.
Tak hanya itu, ia juga meminta para ortu berkomunikasi dengan guru putra-putrinya untuk memahami standar pelajaran. Ia meminta para ortu ini memahami standar kompetensi lulusan yang menjadi target setiap kurikulum putra putrinya. Apalagi, ia menyebutkan di TVRI ada tayangan mengenai hal ini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Mohon para ortu juga ikuti sehingga suasananya lebih nyambung. Mari terus semangat dan gigih menciptakan suasana yang penuh tantangan menjadi suasana penuh kreatifitas," ujarnya.
Lebih lanjut ia meminta semua orang tua kreatif dan penuh ide cemerlang selama menghadapi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). "Kita berdayakan potensi masing-masing. Siapa tahu dalam keadaan demikian,bisa menciptakan aneka masakan, mungkin bisa diperdagangkan melalui media sosial sehingga bisa menjadi sumber pemasukan," katanya.