Jumat 07 Feb 2020 14:10 WIB

Film Little Women Membawa Pesan Bagi Perempuan

'Little Women' membawa perempuan tak ragu bila ingin membuktikan diri.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Film Little Women Membawa Pesan Bagi Perempuan (Foto: empat bersaudara keluarga March dalam film Little Women)
Foto: dok. Sony Pictures
Film Little Women Membawa Pesan Bagi Perempuan (Foto: empat bersaudara keluarga March dalam film Little Women)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jo (Saoirse Ronan), Meg (Emma Watson), Amy (Florence Pugh), dan Beth (Eliza Scanlen) adalah empat saudari penuh bakat. Di antara semua anak perempuan keluarga March itu, Jo si tomboi yang paling ingin membuktikan dirinya pada dunia.

Sepanjang perjuangannya mencapai cita-cita sebagai penulis, sosok yang sangat dekat dengan Jo dan keluarganya menyampaikan pinangan. Pemuda bernama Theodore Laurence (Timothée Chalamet) itu mengajak Jo menikah dan mengejar mimpi bersama.

Baca Juga

Jo menolak. Dia merasa menikah bukanlah pilihan tepat baginya. Gadis itu pun hijrah ke New York, menjadi guru dan penulis lepas. Namun sebuah insiden membawa Jo kembali ke kampung halaman, merenungkan semua pilihannya.

Kisah empat bersaudara March hadir di film Little Women yang sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 7 Februari 2020. Film diarahkan oleh sutradara Greta Gerwig, yang juga menulis naskah adaptasi dari novel berjudul sama karya Louisa May Alcott.

Awal film langsung dimulai dengan adegan perjuangan Jo. Dia berusaha menawarkan naskah cerita pendeknya kepada penerbit. Sutradara Gerwig memvisualkan Jo sebagai satu-satunya perempuan yang melangkahkan kaki masuk ke ruangan kantor penuh pria.

Selama percakapan dengan pihak penerbit pun, dialog yang terucap merepresentasikan ketimpangan gender yang kala itu sangat kental. Menurut pihak penerbit, cerita yang menarik dan diminati adalah tokoh perempuan yang akhirnya menikah di ujung cerita.

Film melontarkan kritik terhadap anggapan bahwa menikah adalah satu-satunya jawaban bagi perempuan agar hidupnya terjamin. Bahkan, pandangan itu mungkin masih diyakini oleh sejumlah orang sampai saat ini di berbagai belahan dunia.

Little Women tidak hendak menunjukkan bahwa pernikahan merupakan ikatan yang perlu dihindari. Buktinya, sebagian saudari March memilih menikah dengan kekasih pujaan hatinya dengan sadar atas dasar cinta sambil tetap mewujudkan mimpinya.

Hal yang tidak sepatutnya dilakukan adalah menganggap pernikahan serupa transaksi, di mana perempuan hanya berharap kebutuhannya terpenuhi dari harta suami. Film mendobrak opini komodifikasi demikian dengan berbagai dialog kontemplatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement