Senin 06 Jan 2020 22:14 WIB

Ria Irawan, 'Renjani' yang Kini Telah Pergi

Namanya paling dikenal ketika memerankan Renjani dalam film 'Biola Tak Berdawai'.

Nama Ria Irawan paling dikenang berkat perannya sebagai Renjani, seorang wanita korban pemerkosaan di film
Foto: Instagram @riairawan
Nama Ria Irawan paling dikenang berkat perannya sebagai Renjani, seorang wanita korban pemerkosaan di film "Biola Tak Berdawai" pada tahun 2003. Lewat film besutan sutradara Sekar Ayu Asmara itu, Ria mendapat gelar Aktris Terbaik dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada tahun yang sama (Aktris Ria Irawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senin (6/1) siang, hujan rintik-rintik mengguyur TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Rombongan iring-iringan keluarga dan sahabat Chandra Ariati Dewi Irawan atau yang tenar dikenal sebagai Ria Irawan mengantarkan kepergian sang 'Renjani' ke tempat peristirahatan terakhir dia.

Ria Irawan yang lahir di Jakarta pada 24 July 1969 meninggal dunia pada usianya yang ke-50 tahun pada Senin (6/1) pagi, setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker kelenjar getah bening. Ria Irawan adalah anak bungsu dari aktor senior Bambang Irawan dan aktris senior Ade Irawan.

Baca Juga

Karier Ria Irawan di dunia perfilman dimulai saat dia baru berusia empat tahun. Dia debut sebagai figuran lewat film "Sopir Taxi" (1973) besutan sang ayah, Bambang Irawan sebagai sutradara. Tak sekedar nebeng tenar di atas nama besar kedua orang tuanya, Ria Irawan membuktikan kiprahnya sebagai seorang aktris lewat sejumlah film yang dia perankan sejak kurun waktu tahun 1975-an sampai 2019.

Namanya paling dikenang berkat perannya sebagai Renjani, seorang wanita korban pemerkosaan di film "Biola Tak Berdawai" pada tahun 2003. Lewat film besutan sutradara Sekar Ayu Asmara itu, Ria mendapat gelar Aktris Terbaik dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada tahun yang sama.

Beradu akting dengan Nicholas Saputra, Ria Irawan sangat piawai memerankan Renjani sang mantan penari. Ranjani terpaksa menguburkan mimpi menjadi balerina dan pindah ke Yogyakarta merawat anak-anak tunadaksa.

 

photo
Akting Ria Irawan sebagai Renjani dalam film 'Biola Tak Berdawai'

Tak hanya jago akting, Ria Irawan juga berkiprah di dunia musik dengan menelurkan album kompilasi lewat kelompok musik Japras, yang terdiri dari, antara lain Ully Artha, Debby Cintia Dewi, Wieke Widowati, Rini S. Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati. Selain itu, Ria juga merekam dua album dangdut bersama Rano Karno yakni "Hiasan Mimpi" dan "Sorga Dunia", serta album pop "Setangkai Anggrek Bulan" dan "Di Antara Hatiku Hatimu".

Ria juga pernah membentuk trio bersama Nurul Arifin dan Ita Mustafa. Tak cukup menjadi penyanyi, Ria juga menjadi produser untuk albumnya yang berjudul "Untuk Kamu" bekerja sama dengan Deddy Dhukun.

Selain menyanyi, Ria juga menjajal profesi fotografi dan penyutradaraan videoklip. Ria pernah menggarap klip Anggun serta penyanyi lainnya. Kemampuan fotografi Ria meningkat setelah diarahkan oleh fotografer Ken Sanjaya dan Drigo L. Tobing. Ria juga pernah bekerja sama dengan Jay Subijakto yang saat itu menjadi kekasihnya, serta Rizal Mantovani.

Ria Irawan pertama kali mengetahui dirinya memiliki mioma di rahim tahun 2009. Kala itu dia enggan melakukan operasi pengangkatan rahim. Ria lantas didiagnosis kanker endometrium atau kanker dinding rahim.

Ria pun menjalani operasi pengangkatan rahim pada 30 September 2014, namun kanker di tubuh Ria ternyata sudah menyebar ke kelenjar getah bening pada bagian panggul. Pada 2014, kanker kelenjar getah bening yang diidap Ria Irawan dinyatakan sembuh berkat ketekunannya menjalani kemoterapi.

Ria pun kembali bermain film termasuk "Bulan di Atas Kuburan" (2015). Tahun 2017, sel kanker di tubuhnya kembali aktif dan menjalar ke diafragma. Di sela-sela sakitnya, Ria sempat membintangi film "Kuambil Lagi Hatiku" dan "Wedding Agreement" (2019).

Pada pertengahan 2019, kanker sudah menjalar ke organ paru-paru hingga otak Ria Irawan. Ria kembali dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement