REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ross Geller dalam acara TV Ross, sempat terkenal karena mengambil berbagai barang dari hotel yang ia kunjungi. Bukan hanya sekedar peralatan kamar mandi, akan tetapi juga bola lampu, garam hingga kerucut pinus.
Hal tersebut memang prilaku kurang baik. Tapi nyatanya, dilansir dari news, Selasa (24/12), ada alasan kuat untuk mengambil perlengkapan mandi hotel yang tersisa. Sebab, perlengkapan mandi di hotel itu bisa digunakan dalam keadaan darurat, dan memang disediakan untuk individu yang menginap.
Perlengkapan pertama mandi yang bisa diambil adalah, sabun hotel. Karena sifatnya yang tidak cair, membungkusnya untuk perjalanan dalam pesawat bukan menjadi masalah. Bahkan ketika sampai di rumah, bisa dimasukkan ke lemari linen atau tumpukan anduk dan seprai agar tetap segar.
Barang kedua yang bisa diambil untuk perjalanan internasional adalah Sampo hotel. Sebab, jika kemasannya terbuat dari botol, hanya tinggal membersihkan isinya dan bisa digunakan untuk kebutuhan bekal makan siang ataupun piknik.
Di urutan ketiga, kondisioner hotel bisa menjadi alternatif krim cukur saat berpergian. Sebab, selain ringan, isinya juga kurang dari batas ketentuan pesawat yang seharusnya 100 ml.
Lebih jauh, kondisioner hotel juga bisa bekerja sama efektifnya untuk kegunaan mencukur. Bahkan, sabun dan kondisioner hotel dinilai lebih efektif untuk digunakan ketika hiking.
Hal selanjutnya yang bisa dimanfaatkan adalah shower caps. Meski tidak terlalu membutuhkannya, pilihan untuk membawanya pulang bagi keperluan keluarga yang menginap merupakan keputusan bijak. Bahkan, manfaat lainnya adalah sebagai pembungkus sepatu kotor di dalam koper.
Di posisi kelima, sikat gigi hotel bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan selama penerbangan Panjang. Selain dari fungsi lainnya yang bisa membersihkan barang-barang rumah tangga.
Urutan terakhir dari perlengkapan hotel yang bisa diambil adalah souvenir hotel. Mungkin saat ini banyak hotel yang mulai sadar lingkungan telah bergeser dari perlatan mandi individu. Sebagai gantinya, mereka mulai menyediakan souvenir atau bahkan tidak menyediakannya dan memberikan dispenser sabun dan sampo di kamar.