Rabu 18 Dec 2019 12:34 WIB

Polusi Berisiko Ganggu Siklus Menstruasi

Studi temukan polusi udara ganggu siklus menstruasi dan hormon stres kortisol.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara. Polusi udara memiliki banyak dampak buruk, salah satunya mempengaruhi menstruasi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara. Polusi udara memiliki banyak dampak buruk, salah satunya mempengaruhi menstruasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan dari lembaga penelitian medis Perancis, Inserm, menemukan bahwa polusi dapat mengganggu fase folikuler dari siklus menstruasi. Fase folikuler ini dimulai dari hari pertama sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi.

Dipublikasikan dalam Environmental Pollution, studi ini melibatkan 184 wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Para peserta diminta untuk mengumpulkan sampel urin setiap hari untuk mengevaluasi, seperti apa dampak paparan polusi pada siklus menstruasi.

Baca Juga

Para ilmuwan mengamati korelasi antara peningkatan polusi dengan durasi fase praovulasi siklus menstruasi atau yang disebut fase folikuler. Hasilnya menunjukkan bahwa polusi udara dapat mengganggu siklus menstruasi dan hormon stres seperti kortisol.

Penelitian ini menunjukkan setiap peningkatan paparan partikel udara sebesar 10 ug/m3 berisiko pada peningkatan durasi fase folikuler sekitar 0,7 hari atau kurang dari satu hari. "Mungkin perlu waktu untuk menyangkal atau mengkonfirmasi hipotesis baru ini, karena dibutuhkan sampel populasi yang lebih besar," jelas Rémy Slama, salah satu peneliti, dilansir Malay Mail, Rabu (18/12).

Pada Januari 2018, sebuah studi Amerika yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Boston Amerika Serikat menunjukkan bahwa polusi udara dapat berdampak pada siklus menstruasi. Sekarang penelitian baru oleh para ilmuwan Inserm telah memberikan bukti lebih lanjut tentang fenomena ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement