REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang salah dari nama kuliner minuman asal Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini. Laksamana Mengamuk adalah sebuah kuliner minuman yang menyegarkan dan memberikan kesan manis setelah mencicipinya.
Brand Director dari Kaum Jakarta, Lisa Virgiano seusai mengunjungi Kabupaten Siak, menceritakan mengapa minuman ini disebut Laksamana Mengamuk. Alasannya, ada sebuah cerita sejarah kesultanan yang memiliki kisah pahit di balik kuliner manis ini.
“Laksamana itu marah ketika mengetahui istrinya telah berselingkuh di belakangnya. Setelah itu, dia pergi ke hutan di Siak sana, untuk menenangkan diri,” jelas Lisa.
Sesampainya di hutan, laksamana tersebut melampiaskan amarahnya dengan menendang sebuah pohon mangga kueni. Setelah ditendang, ternyata banyak buah mangga kueni yang berjatuhan.
Mendapati hal itu, warga setempat pun mengambil mangga kueni yang berjatuhan itu. Mereka lalu bertanya-tanya untuk apa sebaiknya mangga kueni itu.
Selanjutnya, mereka pun membuat sebuah minuman segar dan manis dengan bahan mangga kueni itu. Setelah itu, minuman ini pun menjadi kuliner minuman khas di Kabupaten Siak. Dan Kaum Jakarta juga memutuskan untuk mengadopsi menu ini sebagai menu penutup khas Kabupaten Siak.
Minuman Laksamana Mengamuk ini terlihat menyegarkan karena berwarna putih dan memiliki biji selasih yang tersebar di atas es serut yang dibentuk bulat memenuhi gelas. Warna putih itu berasal dari santan yang menjadi bahan minuman ini.
Isiannya adalah buah mangga kueni yang dipotong dadu berukuran sangat kecil, lalu mangga arum manis yang juga dipotong dadu berukuran yang sama. Mangga kueni membuat minuman jadi wangi dan menyegarkan.
“Jadi dari aromanya itu memang membuat menggiurkan karena mangga kueninya. Lalu, mangga arum manis membuat rasanya menjadi manis,” ungkap Chef dari Kaum Jakarta, Chef Rahmat Hidayat kepada Republika.
Selain buah mangga, kuliner minuman ini juga diisi dengan butiran mutiara dan juga puding berwarna hijau transparan yang berbentuk balok panjang kecil. Selain menyegarkan, rasa santan yang khas juga mewarnai minuman yang membuat minuman ini tak melulu terasa manis.
Karena segar dan manisnya, minuman ini cocok menjadi hidangan penutup dan pencuci mulut. Minuman ini menjadi salah satu menu spesial khas Kabupaten Siak yang dijual di restoran Kaum Jakarta.