REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -- Leonardo DiCaprio menanggapi tuduhan mengejutkan yang dibuat oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pada Jumat lalu. Bolsonaro menyalahkan aktor "Once Upon a Time in Hollywood" tersebut yang memberikan sumbangan kepada organisasi nirlaba yang, menurutnya, berada di balik beberapa kebakaran di hutan hujan Amazon.
DiCaprio merilis pernyataan melalui Instagram pada Sabtu (30/11) untuk membantah hal tersebut. Ia membantah hal tersebut dengan menyebutkan bahwa mendukung masyarakat Brazil yang menyelamatkan budayanya.
"Pada saat krisis untuk Amazon ini, saya mendukung orang-orang Brazil yang bekerja untuk menyelamatkan warisan alam dan budaya mereka. Mereka adalah contoh yang luar biasa, dengan komitmen yang menggerakkan dan rendah hati dan semangat yang diperlukan untuk menyelamatkan lingkungan," kata DiCaprio, dilansir di Fox News, Ahad (1/12).
DiCaprio mengatakan, masa depan ekosistem yang tak tergantikan ini dipertaruhkan dan saya bangga berdiri bersama kelompok-kelompok yang melindunginya. Meskipun layak mendapat dukungan, kami tidak mendanai organisasi yang ditargetkan.
"Saya tetap berkomitmen untuk mendukung masyarakat adat Brasil, pemerintah daerah, ilmuwan, pendidik, dan masyarakat umum yang bekerja tanpa lelah untuk mengamankan Amazon demi masa depan semua warga Brazil," tandasnya.
Sebelumnya, Bolsonaro mengatakan kepada pendukungnya bahwa DiCaprio adalah pria yang keren, bukan? Memberi uang untuk membakar Amazon. Organisasi lingkungan DiCaprio telah menjanjikan 5 juta dolar AS untuk membantu melindungi Amazon setelah kebakaran menghancurkan sebagian besar hutan hujan pada bulan Juli dan Agustus.
Komentar Bolsonaro mengikuti serangan polisi di markas dua kelompok nirlaba di negara bagian Para, Amazon. Beberapa petugas pemadam kebakaran sukarela, yang menyangkal kesalahan, ditangkap dan kemudian dibebaskan. Polisi setempat mengatakan mereka sedang diselidiki karena diduga menyalakan api untuk mendapatkan pendanaan melalui organisasi nirlaba.
Jaksa federal mengatakan bahwa investigasi mereka menunjuk pada perampasan tanah lokal sebagai tersangka utama. Jumlah kebakaran di Brasil tahun ini merupakan rekor tertinggi sejak 2013 dan naik 85 persen dari tahun lalu, menurut beberapa laporan. Pusat penelitian luar angkasa negara itu telah mendeteksi lebih dari 80 ribu kebakaran tahun ini.
Sebelumnya Bolsonaro telah mengklaim, tanpa bukti, bahwa kebakaran dimulai oleh organisasi non pemerintah sebagai pembalasan atas pemotongan dana pemerintahannya. Namun, banyak ilmuwan dan kritikus mengatakan bahwa kebijakan pemerintahnya untuk mendorong deforestasi telah mendorong pembukaan lahan yang membantu kebakaran membesar dan memberi orang izin untuk membakar lahan.