Selasa 26 Nov 2019 08:49 WIB

Alasan Vaksin Influenza Harus Diulang Tiap Tahun

Vaksin influenza setidaknya harus diulang sekali tiap tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Indira Rezkisari
Vaksin influenza.
Foto: Flickr
Vaksin influenza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan kebanyakan vaksin, vaksin influenza disarankan untuk diulang atau diperbarui setiap tahun. Pengulangan perlu dilakukan karena berkaitan dengan virus influenza yang selalu bermutasi.

Secara umum, virus influenza dapat terbagi ke dalam tiga tipe yaitu influenza A, influenza B dan influenza C. Yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah influenza A dan influenza B.

Baca Juga

Influenza B hanya memiliki dua subtipe yaitu Victoria dan Yamagata. Akan tetapi, Influenza A memiliki beragam subtipe yang kerap berubah. Saat ini, subtipe influenza A yang sedang bersirkulasi adalah H1N1 dan H3N2.

"Kombinasi H dan N ini selalu berganti-ganti, jadi vaksin harus disesuaikan," jelas Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD KAI FINASIM dalam peringatan Hari Flu Sedunia bersama Sanofi Pasteur, di Jakarta.

Secara umum, vaksin influenza bisa hadir dalam bentuk trivalen maupun kuadrivalen. Vaksin influenza trivalen dapat memberikan perlindungan terhadap dua subtipe influenza A dan satu subtipe influenza B. Sedangkan vaksin influenza kuadrivalen dapat memberikan perlindungan terhadap dau subtipe influenza A dan dua subtipe influenza B.

Setiap tahun, WHO mengumpulkan sampel dari berbagai wilayah di dunia untuk bisa memprediksi subtipe virus influenza apa yang kira-kira akan bersirkulasi di tahun berikutnya. Dari prediksi WHO ini, perusahaan farmasi akan membuat vaksin influenza dengan kombinasi yang sesuai.

"Vaksinasi bisa dilakukan kapan saja. Setahun sekali. Tiap tahun rutin," jelas Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF) Prof dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) PhD.

Insiden flu paling sering ditemukan pada usia anak-anak dan juga lansia. Oleh karena itu, kelompok usia ini sangat direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin influenza secara rutin.

"Panduan WHO, anak enam bulan sampai lima tahun harus dapat vaksinasi influenza," tutur Cissy.

Kelompok berisiko tinggi seperti orang-orang yang menderita penyakit jantung, diabetes serta asma juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin influenza secara rutin. Yang tak kalah penting adalah petugas kesehatan karena berpotensi untuk menularkan atau tertular selama bekerja.

Orang-orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri juga disarankan mendapatkan vaksin influenza. Vaksin influenza perlu diberikan minimal dua minggu sebelum keberangkatan agar antibodi sudah terbentuk dengan baik.

"Ibu hamil juga harus vaksin, di trimester kedua atau ketiga. Itu pedoman WHO," papar Cissy.

Cissy mengingatkan masyarakat bahwa penyakit influenza berbeda dengan penyakit salesma biasa yang selama ini sering disalahartikan masyarakat awam sebagai 'flu'. Penyakit influenza bisa menjadi sangat berbahaya, menyebabkan endemik serta pandemik, bahkan mengancam jiwa.

Sebagai contoh, pada 2019 lalu subtipe influenza A yaitu H1N1 menyebabkan sempat menyebabkan pandemik. Selain itu, ada pula H5N1 atau flu burung yang merupakan salah satu jenis virus influenza berbahaya dan telah menelan korban jiwa.

Risiko komplikasi dari penyakit influenza juga cukup berat. Beberapa di antaranya adalah pneumonia serta gagal ginjal. Oleh karena itu, vaksinasi influenza perlu dilakukan dan diulang secara rutin setiap tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement