Senin 29 Apr 2024 19:22 WIB

Imunisasi Sepanjang Umur, Mengapa Diperlukan?

Masyarakat diserukan untuk melengkapi kebutuhan imunisasinya.

Warga lanjut usia (Lansia) mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (15/12/2022). Pemberian vaksin diperlukan sepanjang usia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga lanjut usia (Lansia) mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (15/12/2022). Pemberian vaksin diperlukan sepanjang usia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengimbau masyarakat segala umur dari bayi hingga lanjut usia untuk mendapatkan imunisasi. Ini penting untuk memberikan perlindungan bagi kesehatannya.

"Berkembang konsep yang namanya imunisasi sepanjang umur. Jadi tidak fokus pada anak atau dewasa, tapi sepanjang umur," kata penasihat Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Dewasa PAPDI Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Baca Juga

Profesor Samsuridjal menjelaskan, sejalan dengan perkembangan ilmu kesehatan di dunia, khususnya di bidang imunisasi, terdapat perubahan fokus di mana imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan kepada bayi dan anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menilai bahwa vaksinasi pada dewasa memiliki manfaat yang sama seperti halnya pada anak-anak.

Adapun vaksinasi dewasa merupakan vaksinasi lanjutan dari vaksinasi anak-anak, dengan beberapa tambahan vaksin tertentu. Profesor Samsuridjal memberikan contoh, kasus kejadian radang paru-paru (pneumonia) pada anak di bawah lima tahun cukup tinggi dengan angka kematian yang relatif tinggi, sementara angka kejadian pneumonia pada usia di atas 50 tahun sangat tinggi dengan angka kematian sangat tinggi.

Oleh karena itu, perlindungan dari risiko pneumonia melalui vaksinasi akan memberikan manfaat yang besar. Lebih lanjut, Prof Samsuridjal menyampaikan, seseorang berusia minimal 44 tahun paling tidak telah mendapatkan vaksinasi influenza satu tahun sekali, pneumonia satu kali seumur hidup, dan imunisasi tetanus, difteri, dan pertusis 10 tahun sekali.

"Setiap orang, umur berapapun dia, maka harus menanyakan pada dirinya sendiri terkait vaksin apa yang perlu didapatkan dan apakah sudah mendapatkannya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement