REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Probiotik adalah salah satu tren kesehatan terbesar saat ini. Anda tidak hanya dapat menemukan versi suplemen, tetapi segala sesuatu mulai dari air kemasan hingga keripik tortilla dicampur dengan mikroba ramah tersebut.
Dilansir Women Health Magz, Jumat (22/11), probiotik adalah bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan mikrobioma atau keseimbangan bakteri, jamur, dan virus yang hidup di usus manusia. Probiotik ada di makanan seperti yoghurt, kimchi, dan miso, tetapi ada juga yang lebih suka mendapatkannya dalam bentuk pil.
Meskipun penelitian belum membuktikan bahwa suplemen probiotik bermanfaat untuk orang yang sudah sehat, probiotik telah terbukti membantu mengobati beberapa kondisi tertentu. Gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, dan asam lambung bisa teredakan oleh probiotik.
Ada juga bukti bahwa probiotik dapat membantu mengurangi peradangan bagi orang yang menderita kolitis ulserativa. Probiotik juga dapat membantu orang yang dilanda traveler's diare alias gangguan pencernaan saat bepergian.
Probiotik pun dan dapat membantu saat diare yang buruk setelah minum antibiotik. Tetapi harus diingat, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui strain probiotik mana yang terbaik untuk kondisi atau masalah kesehatan yang tengah dihadapi.
Soalnya, tidak setiap strain bekerja untuk setiap makanan. Setelah Anda memiliki suplemen yang direkomendasikan oleh dokter, penting juga untuk mempertimbangkan waktu kapan mengonsumsinya.
Hal rumit tentang probiotik adalah mereka tidak bertahan lama di usus. Jadi agar efektif, Anda perlu meminumnya setiap hari sampai Anda merasa lebih baik, menurut Tamara Freuman, penulis The Bloated Belly Whisperer.
"Setiap manfaat dari probiotik hanya terjadi ketika melewati tubuh Anda," kata Freuman.
Menurut Freuman, meminum probiotik pada waktu tertentu sebenarnya dapat membuatnya lebih efektif. Waktu ideal untuk mengonsumsi probiotik adalah tepat sebelum tidur karena usus cukup tidak aktif di malam hari.
Jika Anda menelan probiotik di malam hari ketika usus tidak bergerak, ada kemungkinan lebih besar bahwa itu akan berkeliaran, membelah, dan berpotensi terintegrasi ke dalam usus. Meskipun vitamin atau obat lain akan disekresi lagi di pagi hari, termasuk antibiotik apa pun yang mungkin mendorong Anda untuk memulai mengonsumsi probiotik, Anda tetap harus mengonsumsi probiotik di malam hari.
Mengapa begitu? Dengan lebih banyak waktu di usus Anda, bakteri baik bisa mulai bekerja menyembuhkan masalah pencernaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
