Jumat 22 Nov 2019 11:48 WIB

Bahaya Menghirup Asap yang Diembuskan Pengguna Vape

Kesehatan perokok pasif juga dapat terdampak oleh asap vape.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka cairan rokok elektrik (vape). Paparan asap yang diembuskan pengguna vape sama berbahayanya dengan asap rokok.
Foto: Republika/ Wihdan
Aneka cairan rokok elektrik (vape). Paparan asap yang diembuskan pengguna vape sama berbahayanya dengan asap rokok.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) melaporkan penurunan tingkat merokok untuk orang-orang di negara itu secara signifikan dalam 15 tahun terakhir. Menurut data, dari 21 persen orang Amerika yang merokok pada 2005, pada 2017 jumlah itu menurun menjadi hanya 14 persen.

Namun, menurunnya tingkat merokok ini terjadi bersamaan dengan populernya penggunaan alat rokok elektronik atau vape. Ini kemudian membuat lebih banyak asap dan aerosol yang berada di udara dan orang-orang pun terpapar asap dari penggunaan vape.

Baca Juga

“Kebanyakan orang tidak menyadarai bahwa betapa berbahayanya asap rokok bagi kesehatan manusia. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 racun, lebih dari 50 di antaranya mengarah langsung ke kondisi penyakit serius,” ujar David Utley, seorang dokter ahli bedah kanker di Redwood City, California dilansir Men's Health, Kamis (21/11).

Orang-orang yang menjadi perokok pasif berisiko tinggi terkena serangan jantung dan strok,. Menghirup asap rokok membuat trombosit darah lengket hingga menghambat aliran darah dan memperburuk pembekuan darah.

Selain itu, risiko dari paparan asap rokok juga mencakup kanker paru-paru, persalinan prematur pada ibu hamil, bronkitis dan asma yang lebih buruk pada anak-anak, dan bahkan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Salah satu hal yang paling berbahaya adalah Anda tidak harus berada di dekat asap dari rokok secara lama untuk terkena dampak-dampak yang merugikan tersebut.

Menurut CDC, paparan asap rokok yang terjadi dalam waktu sebentar sudah memiliki efek negatif pada tubuh. Banyak perokok yang membuat kesalahan dengan beralih ke vape dengan berpikir bahwa penggunaan rokok elektronik ini akan mengurangi risiko penyakit seperti yang diakibtakan rokok konvensional.

Padahal, vape mengandung nikotin di aerosol yang dihirup oleh pengguna. Meski tampak sebagai alternatif yang aman, itu tetap berbahaya.

Tidak ada satupun jenis paparan asap dari rokok maupun vape yang aman. Jangan lupa untuk mempelajari cara melindungi diri dan keluarga Anda, termasuk memastikan agar rumah Anda benar-benar bebas dari asap produk dan alat tersebut.

Selain itu, yang perlu diketahui adalah vape bekas memiliki beberapa emisi berbahaya seperti formaldehyde, logam berat seperti nikel dan timah, dan terkadang perasa dari bahan kimia yang disebut diacetyl. Ini merupakan bahan kimia yang sama yang menciptakan rasa mentega dalam popcorn instan yang dibuat dengan microwave.

Keberadaannya telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru kronis. Tidak mengherankan, paparan bahan kimia ini menyebabkan iritasi parah di paru-paru, yang memperburuk kondisi asma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement