Selasa 19 Nov 2019 01:10 WIB

Vape Jenis Tertentu Bisa Buat Kecanduan Seperti Rokok

Vape bisa memberikan pengguna lebih banyak nikotin.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
Rokok Elektrik/ Vape
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rokok Elektrik/ Vape

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Para peneliti meyakini, sebuah merek tertentu dari rokok elektrik atau vape memungkinkan dapat membuat ketagihan seperti merokok. Menurut studi, perangkat vaping berbasis pod yang memiliki merek JUUL, dapat memberikan pengguna lebih banyak nikotin pada tingkat yang lebih cepat daripada kebanyakan jenis lainnya. 

Dilansir di laman Birmingham Live, Senin (18/11), peneliti dari Penn State College of Medicine menemukan, konsentrasi nikotin dalam darah hampir tiga kali lebih tinggi pada orang yang menggunakan merek dibandingkan dengan sebagian besar alat vaping lainnya.

Baca Juga

"Pengguna JUUL yang kami pelajari memperoleh konsentrasi nikotin darah hampir tiga kali lebih tinggi dari sebagian besar pengguna rokok elektronik yang kami pelajari sebelumnya. Pengiriman nikotin JUUL sangat mirip dengan rokok," kata satu penulis, Jessica Yingst. 

Rekan penulis yang merupakan seorang profesor ilmu kesehatan masyarakat, Jonathan Foulds, juga mengatakan, dalam penelitian sebelumnya, mereka menemukan sebuah temuan, pengguna rokok elektrik kurang kecanduan dibandingkan perokok.

"Namun, pengiriman produk nikotin yang tinggi dan skor pada penelitian ini menunjukkan bahwa JUUL mungkin sama adiktifnya dengan rokok," tutur dia.

Dalam metodenya, mereka meminta enam pengguna JUUL reguler untuk mengisap perangkat mereka, sebanyak 30 kali setiap 20 detik sekali. Sampel darah dikumpulkan selama dan setelah aktivitas itu terjadi.

Kemudian, hasilnya dibandingkan dengan lebih dari 3.000 pengguna jangka panjang rokok elektronik lainnya juga di AS. Hasilnya, pengguna VU berbasis pod JUUL memiliki peningkatan nikotin rata-rata 28,6 ng per mL dalam 8,7 menit.

Perangkat lain menghasilkan rata-rata 1,8 ng per mL dalam 10 menit. Rata-rata dihasilkan 10,8 ng per mL dalam 12,1 menit, ketika mengisap pada kecepatan yang sama.

Dalam penelitian sebelumnya, mereka menemukan bahwa JUUL memberikan tingkat bahan kimia berbahaya yang lebih rendah daripada rokok dan beberapa rokok elektrik lainnya.

Mereka mengatakan hasilnya menimbulkan dilema bagi para ahli kesehatan masyarakat, dengan kebutuhan untuk menimbang potensi kecanduan yang tinggi dari rokok elektrik. Hal itu dibandingkan dengan mereka menjadi cara bagi perokok untuk mengonsumsi nikotin dengan cara yang kurang berbahaya.

"Jenis produk ini cenderung membuat ketagihan dan menarik bagi remaja. Tetapi kualitas yang sama yang membuat kecanduan itu memungkinkannya membantu perokok dewasa beralih ke bentuk konsumsi nikotin yang jauh lebih tidak berbahaya," ujar Prof Foulds.

Sementara, juru bicara JUUL Labs mengatakan perangkat mereka dirancang untuk mengubah perokok dewasa dari menggunakan rokok. "Sehingga mereka berusaha untuk membuat e-liquid berbasis nikotin yang meniru pengalaman nikotin yang terkait dengan penggunaan rokok," demikian keterangan mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement