Senin 11 Nov 2019 10:21 WIB

Peneliti Temukan Hubungan Obesitas dengan Kerusakan Gigi

Minuman ringan yang digemari obesitas jadi penyebab utama erosi gigi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Minuman ringan bersoda harus dikurangi karena terbukti memiliki banyak bahaya bagi kesehatan.
Foto: AP
Minuman ringan bersoda harus dikurangi karena terbukti memiliki banyak bahaya bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian menunjukan hubungan antara obesitas dan kerusakan gigi. Studi yang diterbitkan dalam jurnal investigasi mulut klinis menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi minuman ringan yang manis oleh pasien obesitas mungkin menjadi penyebab utama erosi enamel gigi.

Konsumsi minuman asam yang dimaniskan adalah faktor umum yang menghubungkan obesitas dan keausan gigi di antara orang dewasa. Riset dilakukan dengan menganalisis sampel peserta survei dari 3.541 pasien di Amerika Serikat (AS) berdasarkan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2003-2004.

Baca Juga

Dalam riset tersebut, para peneliti memperhitungkan Indeks Massa Tubuh (BMI) pasien, asupan minuman asam manis dan tingkat kerusakan gigi. Penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi harus memperhatikan kalori yang didapat pasien dari minuman berkarbonasi.

"Ini adalah sifat asam dari beberapa minuman seperti minuman berkarbonasi dan jus buah asam yang mengarah ke keausan gigi," kata penulis utama Saoirse O’Toole dari King’s College London seperti diwartakan Indian Express.

Menurut para peneliti, keausan gigi menempati peringkat sebagai kondisi gigi paling penting ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Penyebab utama dari gangguan kesehatan gigi dan mulut itu adalah konsumsi makanan dan minuman yang asam.

"Ini adalah pesan penting bagi pasien obesitas yang mengonsumsi kalori melalui minuman manis gula asam. Minuman ini mungkin merusak tubuh dan gigi mereka," kata O'Toole

Para peneliti mengatakan bahwa mengubah kebiasaan konsumsi dapat membantu pasien mencegah kerusakan gigi atau setidaknya menghentikannya sebelum menjadi lebih buruk. Mereka menganjurkan para dokter untuk bertanya pada pasien obesitas akan kuantitas kalori yang mereka konsumsi.

"Karena ini mungkin berdampak pada seluruh tubuh mereka, bukan hanya gigi mereka," kata O'Toole.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement