Rabu 06 Nov 2019 14:55 WIB

Studi: Tidur Nyenyak Bisa Hilangkan Rasa Gelisah

Satu malam tanpa tertidur picu kegelisahan atau kecemasan hingga 30 persen.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Tidur
Foto: pixabay
Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur nyenyak adalah jenis tidur yang bisa membantu menenangkan pikiran yang gelisah dan kemudian meresetnya. Tidur nyenyak dijabarkan sebagai suatu keadaan saat saraf lebih rileks, detak jantung dan tekanan darah pun turun.

Hal itu mengacu pada penelitian dari University of California. Penulis studi Prof Matthew Walker mengatakan tidur nyenyak merupakan anxiolytic alami (obat anti-cemas alami).

Baca Juga

"Kami telah mengidentifikasi fungsi baru tidur nyenyak, yaitu mengurangi rasa cemas dan mengatur kembali koneksi ke otak," kata Walker, dilansir Times Now News, Rabu (6/11).

Peneliti lain, Eti Ben Simon juga menambahkan bahwa satu malam tanpa tertidur dapat memicu kecemasan hingga 30 persen. Dia menyarankan setiap orang untuk tidur dengan cukup setiap malamnya.

"Kurang tidur bisa memperkuat tingkat kecemasan, dan sebaliknya, tidur nyenyak membantu mengurangi stres seperti itu," kata Simon.

Penelitian ini melibatkan 18 orang dewasa untuk kemudian diamati dengan pencitraan fungsi saraf mutakhir (MRI) dan polisomnografi (PSG). Pertama-tama, peserta diamati setelah mereka tidur cukup dalam semalam, dan setelah peserta tidak tidur selama satu malam.

Hasilnya, ketika peserta tidak tidur semalaman, pemindaian otak menunjukkan penutupan medial prefrontal cortex, bagian yang biasanya menjaga rasa cemas tetap terkendali. Sedangkan ketika peserta tidur yang cukup dalam semalam, hasilnya tingkat kecemasan mereka menurun secara signifikan.

"Tidur nyenyak telah memulihkan mekanisme prefrontal otak yang mengatur emosi kita, menurunkan reaktivitas emosional dan mencegah peningkatan kecemasan," kata Simon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement